Rabu, 30 Desember 2015

Harta

Pilih Menjadi Orang yang Mana?

Siapa di antara kita yang tidak ingin menjadi orang kaya yang bergelimang harta? Tua muda, lelaki perempuan, berkulit hitam atau putih, semuanya memiliki keinginan serupa.
Salahkah keinginan tersebut? Tidak juga! Tetapi sayangnya, banyak di antara kita lupa untuk berusaha memiliki ’pengawal’ yang membantu kita menjaga harta tersebut; agar tidak berubah menjadi petaka. Pengawal setia tersebut adalah ilmu agama.

Rasulullah shallallaahu’alaihiwasallam menjelaskan,
”Perumpamaan umat ini bagaikan empat orang.
Orang pertama: adalah seorang yang dikaruniai Allah harta dan ilmu. Dengan ilmunya ia mengatur harta sehingga bisa mengalokasikannya dengan benar.
Orang kedua: adalah seorang yang dikaruniai Allah ilmu, namun tidak dikaruniai harta. Dia berkata, ”Andaikan aku memiliki harta seperti fulan (orang pertama), niscaya akan kugunakan seperti apa yang dilakukannya”. Rasulullah shallallahu ’alaihiwasallam bersabda, ”Pahala dua orang tersebut sama”.
Orang ketiga: adalah seorang yang dikaruniai Allah harta namun tidak dikaruniai ilmu. Dia bertindak asal-asalan dalam hartanya, menghamburkannya tanpa aturan.
Orang keempat: seorang yang tidak dikaruniai Allah harta maupun ilmu. Ia berujar, ”Andaikan aku memiliki harta seperti fulan (orang ketiga); niscaya akan kugunakan seperti apa yang dilakukannya”. Rasulullah shallallaahu’alaihiwasallam berkomentar, ”Dosa keduanya sama”.
(HR. Ahmad dari Abu Kabsyah al-Anmâry radhiyaallahu ’anhu dan dinyatakan sahih oleh al-Albany).

Dalam hadits di atas, Nabiyullaah shallallaahu’alaihiwasallam menerangkan pada kita bagaimana efek dari ilmu agama terhadap sikap seseorang kepada hartanya.
Orang kaya yang berilmu, berkat bekal ilmu yang dimilikinya, ia bisa memanfaatkan hartanya untuk mengantarkan ke surga. Ini adalah orang pertama. Adapun orang yang miskin harta namun memiliki ilmu agama, diapun juga bisa memanfaatkan ilmu tersebut sebagai kendaraan untuk masuk surga. Sebab ia berpeluang meraih pahala yang sama dengan orang pertama, berkat niat baik yang ada dalam hatinya. Inilah orang kedua.
Adapun orang ketiga, adalah golongan yang malang, walaupun kelihatannya ia hidup sejahtera. Sebab ia gagal menjadikan hartanya sebagai tunggangan menuju surga. Ia serampangan dalam mengalokasikan hartanya, karena keminiman ilmu agamanya.
Yang paling naas nasibnya adalah orang keempat. Sudah miskin harta, miskin ilmu agama pula. Di dunianya ia hidup dalam kesusahan, dan kelak di akhiratnya ia sengsara masuk ke dalam neraka. Na’uudzubillaah min dzaalik…

Nah, memilih manakah Anda? Yang penting, jangan sampai memilih menjadi orang ketiga, apalagi keempat. Minimal jadilah orang kedua. Syukur-syukur Anda bisa menjadi orang pertama.

Selamat memilih…

Sumber : TunasIlmu.com

Diorama Cinta dan Mimpi (1)

Dua anak manusia. Melakukan sebuah pengembaraan panjang, masing-masing. Yang satu dari gunung, yang satu dari lembah, bertemu di sebuah persimpangan jalan. Kala sendirinya telah lelah dan hampir putus asa dengan pengembaraan itu. Bekal mereka hampir habis. Sedang perjalanan masih amat panjang. Maka bertemu dengan manusia lain saat itu ialah satu kebersyukuran.

"Apa yang kau bawa?" Tanyanya kala itu.
"Cinta", jawab yang satunya.
Ia melanjut tanya,"Lantas apa yang kau bawa?"
"Mimpi." Jawabnya. "Aku tak punya apapun selain ini."
Masing2 diam. Berfikir. Yang satu tak bisa dan biasa menggunakan cinta, pula yang satunya pun tak bisa dengan mimpi. Dua hal yang sangat berbeda.
"Kemana tujuanmu?", keduanya bertanya bersamaan dengan pertanyaan yg sama.
"Ah, kesana!" Dan sekali lagi, mereka menjawab bersamaan. Telunjuk mereka mengarah di jalan yg sama.
Keduanya kikuk dan kembali berfikir.
"hmm, bagaimana kalau kita berjalan bersama.. toh, tak ada salahnya kita bersama, tujuan kita sama, bekal kita sama2 hampir habis. Aku tak mungkin menggunakan bekalmu, begitu pula kamu tak biasa dengan bekalku. Aku tak pernah mengenalmu sebelumnya, dan begitu pula kamu terhadap diriku. Tapi mungkin dengan bersama, kita akan dapat saling menjaga. Jalan ini jalan yang sama2 belum pernah kita lalui, mungkin akan ada hal2 yg kita tak bisa kita lakukan sendiri. Atau.. bisa jadi ada banyak hal2 yang bisa kita lakukan dengan berdua." ucap anak gunung.
"hmmm.........." anak lembah berfikir, lama. "Baiklah, ya., tak ada salahnya." akhirnya menyetujui.

Dan akhirnya, mereka memutuskan untuk meneruskan perjalanan bersama, berdua.


*to be continued, with unidentified time for the next story*


Rabu, 27 Mei 2015

Poppo (2)

Baru saja bertemu, sudah harus berpisah.
Begitulah hidup, sesuatu yang di dalamnya segalanya berpasangan.
Pasangan yang paradoks.

14 Mei 2015
Akhirnya aku membawa poppo ke keluarga besarku. "Cucu" yang sedari lama keluargaku ingin bertemu. Makhluk Allah satu ini sudah dianggap menjadi bagian dari keluargaku. Bahkan, Ibuku sudah mengaggap dirinya eyang bagi poppo. Bahkan, Ibuku kerap menyampaikan salam untuk poppo ketika aku dan ibuku bertelponan. Bahkan, kakak pertamaku yg menyebutkan dirinya "nenek" di depan poppo. Poppo, menjadi bagian dari keluarga kami.

Namun, kepulangannya kali ini, mgkn membawa kebahagiaan di satu pihak. Namun, kesedihan yang mendalam di pihak yang lain.
Ya, itulah aku. Pihak yang teramat dalam kesedihannya.
Siapakah yang berbahagia? Mereka yang sangat mensyukuri kepulangan (kepergian) poppo ke kampung halamanku.

17 Mei 2015
Malam pertama, poppo tak lagi ada di kamar kosan. Belum genap seminggu, belum genap sehari ia tak ada di kosan. Aku sudah teramat sangat merindukannya. Dan aku, kehilangan sangat.
Aku tak sadar, aku sudah menangis. Deras. Keras. Seperti wanita yang kehilangan kekasihnya. Seperti anak yang kehilangan ayah ibunya. Atau... seperti ibu yang kehilangan anak satu-satunya.
1 jam, 2 jam. Tangis ini tak mau berhenti. Sudah lama aku tak menangis seperti ini, sampai sengguk menyergap kerongkongan. Apakah aku gila? Katakan aku gila, jika kamu mau mengatakannya.
Kau tak akan pernah mengerti, rasa sayang pada ia yang selama ini kau tumbuh besarkan dengan jerih keringatmu, sampai kau merasakannya sendiri. Dan malam itu, malam tersepi dan tersedih dalam hidupku.

18 Mei 2015
Pulang dari kantor, sampai di kosan, saat berbelok ke arah kamar, hampir saja aku menyapa "POppoo, aku pulang...". Dan bahkan dari suara kakiku, sebelum aku menyapanya, ia sudah mengenali langkah kaki ku dan ia akan bangun dari tidurnya, lalu ia "meeeoooonnnggg.....". Sambutan poppo saat aku sampai.
Namun sekarang, suara itu sudah tak lagi ada. Tak ada lagi meong sambutan. Yang ada hanya, rak-rak sepatu dengan onggokan sepatu2 usang yang membisu. He's gone.
Ya.. dia sudah tak ada. Dan aku harus terbiasa dengan keadaan ini. Hingga seterusnya, yang aku tak tahu sampai kapan. Mungkinkah takdir akan berbalik?


Love you Po, forever..
You're still the one... the first... the most honest.. love... even than human's love.
You never tell a lie.... but you always know that I got bad day..
You know how to entertain and encourage me, while I was down...
You heal... my pain..
Thanks Po..

My sincerest love for you...

Miss you, always...
Could we meet again...po?







Senin, 06 April 2015

Poppo

Namanya poppo.
Lahir tanggal 13 Agustus 2014 di Semarang. Aku mengadopsinya dari temannya temanku, sebut saja Dam.
Ia termasuk ras persian peaknose-medium.
Aku sengaja memilih jantan. Pikirku, kalau betina nanti susah ngurusnya kalau ngelahirin. Apalagi....ini kali pertamanya aku memiliki hewan piaraan. Aku tidak tau, angin apa yang membuatku memutuskan memelihara hewan, apapagi kucing.. hewan yang bagi perempuan cukup kontroversial. Hhe.
Alasan yg membuatku memutuskan utk membeli dan memelihara kucing adalah:
1. Teman
Hhe.. Aku memang jomb yg bahagia. Tipikal ambivert. Tapi ga munafik juga, kadang ngrasa kesepian. Haha.
Karenanya utk mennyingkirkan rasa sepi dan aura2 negatif bawaannya, aku putuskan utk mengadopsi poppo. Toh, berteman dengan hewan jauh lebih baik bukan ketimbang jatuh dalam interaksi yg tidak baik dengan lawan jenis.. wanna be my bff po? :3
2. Melatih kesabaran dan kelembutan
Ya. Sedari awal aku memang menyadari, karakter bawaanku keras. Dan aku menyadari memelihara hewan apalagi kucing butuh ketelatenan dan kesabaran. Karenanya, aku ingin mendidik karakter ku yg ironi ini. Ho.
Setelah berselang waktu memelihara poppo, 2 hal diatas ini benar2 teruji. Ada kalanya poppo melakukan hal yg tidak kita setujui seperti naik2 ke atas kasur, menjatuhkan barang2 yg rentan, menjatuhkan tempat minum dan makannya hingga lantai menjadi basah dan makanannya pun ikut basah, menggulingkan bak pasir hingga kotorannya kemana2, dan lain sebagainya. Mau marah? Bisa aja sih. Mau mukul? Tentu lebih bisa. Tapi 2 hal ini tidak layak. Jika ini dilakukan, jatuhnya kita menzolimi hewan. Bukankah begitu? :)
Dan apa2 yg menjadi tanggungan kita suatu saat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Bahkan, alkisah menyebutkan, ada seorang wanita yg masuk neraka disebab zolim terhadap kucing. T_T
Saat aku mengalami ini, jadi kbayang, mungkin besok kalo punya anak smacam ini ya. Hhe. Bukan berarti mau menyamakan anak dan kucing ya. Tp memang ada sdikit kesamaan. Kesamaannya pada saat anak maupun kucing melakukan kesalahan. Pertama, bisa jadi keduanya memang ga tau kalo yg mereka lakukan adalah kesalahan. Kedua, kalaupun mereka tau mereka salah, bisa jadi mereka melakukannya karena ketidaksengajaan.  Karena itu, serta merta menghakimi apalagi melayangkan hukuman fisik sangat2 bukan hal tepat dilakukan.
Kalaupun ingin memberi pelajaran akan mana yg baik atau tidak baik dilakukan, harus dilakukan dan disampaikan dengan cara yg ahsan. Skali lagi dengan cara yg ahsan.(!).
Kalaupun sampai perlu hukuman fisik,lakukanlah dengan hukuman yg masih dapat diterima oleh objek dan disaat emosi dan fikiran sedang netral dan tidak sedang marah. Ini akan sangat berpengaruh pada tujuan dan "niatan" dari penghukuman tsb.
Dan 1 hal, jangan sampai keluar kata2 buruk utk objek yg melakukan kesalahan. Sbgn ucapan itu adalah doa. Dan, manatau saat itu malaikat sedang lewat dan mengaminkan..
Nah.. bsok, kalau sudah punya anak, pertimbangkan hal ini ya..  *hardselfreminderforme.
Sekedar berbagi. Pernah suatu ketika, aku pulang kerja, saat itu lembur, ya jam setengah 10an ak tiba d kosan. Mana saat itu ada temanku yg mau menginap d tempatku. Aku pulang bersama dia. Sampai d kamar, usai meletakkan barang2, seperti biasa aku mengeluarkan poppo dr kandangnya setelah seharian kutinggal. Tapi... saat itu kudapati bak pasir sudah terguling. Tempat makan dan minumnya pun terguling. Setelah aku keluarkan poppo, ternyata badan dan area kakinya terkena kotorannya sendiri... tak hanya badannya, kandangnya pun berantakan kotoran menempel di beberapa tempat. saat itu aku cuma bisa teriak... "poppoooo...." T_T setengah nangis.... "kenapa pooo....." ahhaha...cuma bs gitu. Ga bisa marah dong.. hhe.  Poppo pun aku yakin utk tipe kucing seperti dia, sangat ga nyaman dengan badan kotor seperti itu. Kita sama2 ga nyaman ya po.. subhanallah pokoknya.. ujian.. mana pulang dr kerja, lembur, belum makan, bawa tamu lagi.  Hahah... tapi ya mau gimana.. apa yg terjadi, terjadilah. Bukan salah siapa2.. ini memang sudah menjadi garis takdir yg sudah Allah tentukan utk aku hari itu. Bukan begitu? :))
Saat itu aku cuma mnta maaf kepada temanku tidak bs lgsg menjamunya dg baik dan memintanya menunggu (lagi). Sedang aku memandikan poppo dan membersihkan 1 kandangnya. Semuanya. Alhasil, baru kelar jam 11an. Hahah.. maaf ya tamuku..
3. Saksi
Entahlah,yg aku fikirkan saat itu hanya, smoga kelak poppo bs menjadi saksi utk ku nanti di hadapan Allah, sebagai penambah amal kbaikan ku di dunia.. Tapi.. aku sendiri merasa msh menzolimi poppo, dengan meninggalkannya sharian di kandang.. T_T
Maaf ya po... karenany aku selalu menggantinya, dengan menemaninya bermain usai pulang kerja.. smoga ini layak utk mengganti waktu kesendirianmu poo...
Ya begitulan bbrp alasan mengapa ak mengadopsi poppo. Ya... smoga smua ini tak ada yg sia2.. bismillah..  Sekian.

Begal

Rasa-rasanya Allah seperti ingin menguatkan kembali kuasaNya. Ketika suatu kala, aku pernah bergumam, "there's no longer secure place other than my home. and I just wanna back home.."

4 April 2015
Aku pulang kerumah, ke kampung halaman, setelah hampir 3 bulan aku tidak pulang. Dan tidak biasanya, aku mengambil keberangkatan bus paling awal utk shift malam, yakni jam 20.00 dari Gambir di hari sebelumnya. Dan, alhamdulillah, perjalanan begitu lancarnya sehingga sampai di persinggahan rumah makan yg terletak kurang lebih 2 jam dari rumahku pada pukul 00.35. Hampir tidak percaya, ku fikir jam hape ku yang salah. Tapi ternyata benar. Kalau begini, akan sampai dirumah sangat lebih cepat dari biasanya.
Dan, 02.35 aku sampai di depan gang rumahku. Ayahku yg luar biasa sudah berdiri siaga menyambut kedatangan Damri sambil mengangkat tangannya, menandakan ia sedang menanti seseorang di Damri tersebut.
Usai turun dan mengucap terimakasih kepada kondektur dan supirnya, aku menyalami ayahku dan segra bergegas ke motor. Suasana jelas masih sangat gelap. Dan sepi. Tak biasanya Ayahku menegaskanku utk mengucap "bismillah" yg kuat sebelum motor dilajukan. "oh, iya.. bismillahirrohamnirrohim.." biasanya sh dalam hati sudah cukup. Motor mulau melaju. Memang sih wajar kan jika seseorang mengingatkan kita utk berdoa sbelum mengawali segala sesuatunya. Tapi, bagiku ini tidak biasa. Sebelum aku bertanya, seolah Ayahku sudah tau fikiranku, ia bercerita,
"Sekarang,disni di galakkan Ronda..", sambil menyapa dan permisi pada bapak2 siskamling di gardu yg kami lewati.
"ohh..ada apa memang? Kok?" tanyaku sejurus.
"Begal lagi marak  dsni..." jawab Ayahku.
"oh...", ternyata itu yg terjadi. Kenapa ayahku begitu menekankan doa di awal. Dan kenapa ramai orang yg berjaga di beberapa titik. Dan aku masih bertanya2 soal ronda, dan Ayahku bercerita kapan shiftnya berjaga. Sejujurnya aku masih ingin mendengar cerita2 begal yg telah terjadi dsni, namun timing belum tepat. Jalan yg kami lewati kebetulan sepi dan gelap. Aku hanya berdoa dan berzikir bisa selamat sampai di rumah. Jujur, kejahatan manusia lebih membuat roma bergidik daripada ketakutan bertemu makhluk halus. Manusia lebih mengerikan daripada Setan.

Alhamdulillah, aku sampai dirumah dengan selamat, begitu pagar dibuka, Ibuku yg sangat penyayang ini segera membuka pintu, menyambut bungsu yg insyaaAllah disayangnya. :')

Sambil berisitirahat, duduk, dan berbenah diri, aku skaligus bertanya2 apa2 saja yg telah terjadi. Dari maraknya begal yg ternyata Jalan Pagar Alam ini menjadi jalur yg marak begal, gang masuk rumahku (fyuh), pembunuhan sekonyong2 seorang ibu rumah tangga di kala suaminya pergi bekerja, istilah horornya di gorok dan di rampok yg kejadiannya juga tak begitu jauh dari kelurahan ku, dan berbagai modus lainnya. Ya Robb... apa yg begini ga bikin was-was..coba. Aku jadi mengkhawatirkan ibuku kala dia sendirian di rumah. "Smoga Allah selalu melindungi kita ya Bu..".

Bahkan, aku sampai tak berani ke atas/loteng rumah, selewat dari maghrib. Benar2 kejahatan itu dimulai selepas matahari terbenam. Maka dari itu Rasululloh berpesan utk menutup rapat rumah kita lewat dari maghrib dan memperbanyak zikir dan doa di waktu-waktu tersebut.

Then,  Even in your own home, you dont still feel insecure. Where are you gonna go?

"Katakanlah : “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh”. Dari kejahatan makhlukNya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dengki." Qs. Al Falaq 1-5


Maka, perbanyak zikir dan doa, karena Doa adalah senjata orang Mukmin, dan jangan pernah lupa,bahwa Allah yg Maha Kuasa atas segala sesuatu.

"bismillahilladzi laa yadhurruu ma'asmihi syai'un fil ardhi.. walaa fissama'i wa huwa assami'ul 'alim.."

Dengan Nama Allah yang tidak dapat mendatangkan kerusakan (bahaya) beserta nama-NYA apa yang ada dipermukaan bumi dan tidak pula apa yang ada dipermukaan langit, Sesungguhnya IA Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Waspadalah!

Minggu, 05 April 2015

81: Arrival

Going to Japan. It was just  really like a dream. I've never thought before that I could go to this amazing country. it was really sudden decision when my friend offered me the ticket promo from Air Asia one year ago. without thinking deep, I just said "okay, I'm in!". Ha.. ha.. fyuh.

10th March, 2015.
Leaving early from the office, I prepared myself to go to the airport. My flight was at 8.30 pm from Soekarno Hatta Airport in Cengkareng. I just brought 1 backpack and 1 travelbag. And i just wore my Lombok T-shirt, jeans skirt, and slipper. :p
Ofcourse I prepared my jacket and shoes in my backpack.

Then.. the journey was started. There's nothing special from Cengkareng to KualaLumpur as our transit. The real flight I've never felt before was the flight from KL to Osaka, Japan. It took around 8 hours. Could you imagine that you had to sit with perfectly perpendicular chair for 8 hours? Hha.. enough to understand that we only used promo and low fare flight which was economic class. ^^

From KL to Osaka, we changed flight by using Malaysia Airlines. The plane was really big. There were 3 rows of chairs. Unfortunately, I sat in the center row, you knew that I wish I could sit in the window seat. So I could see whole Japan from the top. But it was just a wish at that time.
Umm..2 interesting things in this flight were:
1. There were 2 officers of the plane. 1 man and 1 woman. The man was very very tall rather than all man flight  officer that I ever seen. (hhe.. cupu right? but it was unique thing for me at that time). And other, this woman was really really beautiful. (Hey dont get it wrong,  I'm a normal girl!) My friend also said that she was beautiful. Tall, looked serious and focus to her duty made her looked different from other women flight officers and also from all women officers I've ever seen. She could speak Japanese beside English. And she could know who was the japanese from all passengers. She automatically used Japanese to the passengers that she thought they were Japanese. And she was right.
Hhaa.. i just felt that I could smell Japan stronger than before.

2. I almost arrived. The sun started to rise. And the colour was really really beautiful.❤😍
Unfortunately I just could see from far without taking the picture. This was my special thing I got in this flight.

Andd..... here we aareee... Japaaan!!!!
Huhu..  it was such incredible experience for me.. :')))))
I could step my foot here for the first time. The country that I just could dream to go to from teenage.. and now, I'm here!

OSAKA. 11th March, 2015.
The place where Heiji Hatori in Detective Conan Serial comes from. hha..
As We arrived, we directly used train to go to the main building. We met a young couple which is from Indonesia as well.. umm.. i didn't know whether they already married or not. Okay, that's not my bussiness. And we went to the main bulding. and you know, we were one train with the flight officers. ^^

Okay.. theen..we arrived in the main building. After passed the procedure for foreign passengers, we directly looked for :
1.JR locket
2.simcard seller
3.7-11 or Lawson.

But, since not all Japan people could speak english, we were a bit difficult to communicate. Then, we decided to ask everything in the information desk. Before arrived in information desk, a stranger man came to us and asked us to show our passport.
M: "hello I can speak english. And I'm official police from ..blablabla (I couldn't remember what he said)." while showing his badge. He continued,"Could you show me your passport?"
There's no doubt that all of us felt so strange. We looked each others.
And then, I said: "what for?" ofcourse with sengak and doubtful ace. :p
M: "for security check. i'm a police, please show me."
And all my friend just showed it. But I still didn't take out my passport. I still felt strange. Why he so suddenly came to us. And why he just came to us rather than other passengers. And why he didn't have certain point to check. It was really really weird.
When he saw my friend's passport, I observed what he saw. And last, my passport was checked. Normally, security checked the form for tourist rite?  But he only saw our  first page of passport which was our personal identity. Then, he let us go. But he still stared at us where we went. He still stared at us when we were in information desk. It was really bothered me since I was a parnoan- person. Then I asked my other friend to dissappeare from his wathing. See? Strange,rite? Nande?  I still didn't get the answer.

And thanksGod, the man didn't follow us. And we directly finished what we had to do since our schedule was very crowded.

After finished all, we went out from the airport but.....brrrr... it was so cooold! Like using air cooler in the room but it was more than that. The outdoor temperature was colder than indoor. Directly we take out our winter jacket, scarf, mask, and gloves from our bag. Brr..
Ya, as you know that at that time, the season was still winter, transition to the spring. But I didn't predict that the weather would as cold as this.

Okay.. here we go!

Continue to the next chapter: Osaka to Nagoya.

*sorry for my bad english. ^^

Minggu, 18 Januari 2015

Berteman Ia

Ia,
Sendiri
Tanpa teman dalam jenisnya.

Ia,
Satu makhluk yang cukup rumit, diantara sesamanya.

Ia,
Sulit mengerti, apalagi dimengerti.
Tak banyak jenisnya mampu memahaminya.
Banyak yang menyerah, lalu memilih meninggalkannya.

Ia,
Bersisa trauma di hatinya,
manakala ada yg menawarkan tangannya untuk Ia, "benarkah kau sanggup bertahan denganku?"
Lantas yang lain lari..dan pergi menjauh darinya.

Ia,
Sendiri
Berteman sepi,
Bercengkrama dengan hujan,
Bercakap dengan angin,
Bercanda dengan bulan,
Bermain dengan senja,
Mengadu...kepada Langit.

Ia,
Bukan lah mutiara yang berharga.
Ia,
Hanyalah seonggok daging, yang telah koyak.
Ia,
Rapuh.

Masihkah kau mau mendekatinya?

Kamis, 15 Januari 2015

Penggugur

Hanya membagi cerita.. one of silly drama in my life ..

Di suatu pagi yg dingin... dan hujan... sediniharian sampai pagi.
Aku masih bergemul dengan selimutku.
Dengan perut yg tiba2 sakit dan melilit.
Ditambah rasa badan yang ga enak. Ditanya ga enaknya gimana, aku juga sulit menjelaskan.
Pagi yg diawali dengan p*p yg tidak normal..
Dan dua kali muntahan, air... wajar. Karena ak belum memasukkan apa2 ke dalam mulutku pagi itu, bahkan minum..krn terbersit mau shaum hari itu.
Badan serasa tidak mau beranjak. Padahal jarum jam sudah menunjuk pukul 6.30. Akhirnya mau tidak mau aku bangun.. bukan untuk bersiap ke kantor, tapi mencoba membenahi rasa ga enak di badan tadi, pukul 6.45. You know what i meant lah ya. He.

Akhirnya jam 7.00 baru bersiap. Itupun memberesi kandang piaraan dlu baru benar2 bersiap. Dan baru benar2 berangkat kantor jam 7.40. Wah... tak pernah aku sesantai ini dan tak sepeduli ini. Aku putuskan untuk pergi ke jalan besar naik ojek (biasanya jalan kaki cukup), lalu aku beli bubur di perismpangan jalan itu sebagai sarapan. Feelingku sudah ga enak, kayaknya ga sanggup shaum hari itu.
Bubur ayam langgananku lagi ramai2nya. Kalau aku yg biasanya, kalau sudah nemu rame bgitu, biasanya aku  akan mencari tempat makan yg lain, karena lama. Tapi alternatif lain hanya pecel di jembatan. Namun nampaknya perutku saat itu tidak bersahabat dg bumbu kacangnya. Dan kuputuskan utk ttp bertahan di bubur ayam. Menunggu. Melihat waktu. 7.46.  Baiklah, aku pasti telat. Ku kontak rekanku utk menyampaikan kepada bosku kalau aku akan telat. Selesai. Bubur terbeli.
Masih dengan langkah gontai menjajak tangga2 jembatan yg hari ini terasa begitu jauh.  Menaiki kopaja. Dan...mazet.. haha.. jam sudah menunjuk pukul 08.00. Sudahlah.. haha. Aku sudah pasti akan telat. Di kopaja bahkan aku tertidur. Bukan ngantuk. Tapi lemas.

Sampai d kantor 08.20. Haha. Rekor ter-telat saya. Sebelum tap presensi, aku ke toilet dahulu. Hoek. Hehe. Ga enak sih. Suaranya keras. Ah peduli siapa. Biarlah. Masuk ruangan kantor, berusaha bersikap biasa saja. Dan melanjutkan pekerjaan setelah sebelumnya melapor kepada bos kalo ak sudah datang.
"Ah, are you okay?" Tanyanya yg lagi riweh.
"Not really" jawabku jujur. Hha. Orang lampung jangan ditanya basa basi.
"Oh, hati2"... mksdnya take care gitu. Mgkn kosakata indonesia nya mmg belom banyak.

Aku kembaki ke mejaku. Memulai pekerjaan dengan sarapan bubur sembunyi2 d mejaku di saat bos sedang duduk dikursi. Wajar.. orang negeri ginseng sana taat peraturan tidak suka bau2 makanan d ruangan kerja. Masih dengan lemas, bolak balik ke tempat kubikel sebrang membahas kerjaan. Bolak balik toilet utk p*p dan atau hoek. Bolak balik lantai 30 utk urusan bisnis jajanan kantor yg baru saja ak geluti pekan ini. Hehe. Lumayan. Hasilnya d tabung buat naikin haji emak. Aamiin. Lanzut.
Pukul 10.25. Lemas. Setiap merasa gelisah dan tidak enak aku selalu ke toilet. Tapi sesampai d toilet tak ada 'hasil' apapun.
Hanya bisa terduduk lemas di lantai toilet kering itu, bahkan tertidur.
Akhirnya kuputuskan saat itu utk pulang saja.. karena sudah tidak kuat. Sekembalinya ke ruangan, aku laporan kepada bos, dan dia mengizinkanku pulang namun sebelumnya dia memintaku utk hand over kerjaan.

Di tengah hand over kerjaan kpada salah seorang temanku, nafasku tiba2 tersengal, pendek, keringat dingin mulai menyerang. Feelingku ga enak. Kayaknya mau hoek nih. Mau beranjak ke kamar mandi, rasanya timing ga cukup dan bakal hoek d tengah jalan. Akhirnya aku mengatakan pada rekan sampingku, "Aku boleh muntah disini ga?" Sambil tersengal. "Gapapa rin, muntah aja..".
Merasa mendapat penguatan dukungan dan persetujuan, akhirnya ku samber plastik d sampingku dan... pertunjukkan memalukan dimulai.

"Hooek.. hooek.. hoeek..!" Oh tuhaan, aku sudah ga tahan... aku merasa suaraku begitu keras. dan seketika semua orang berdatangan. Aku sudah menjadi tontonan orang selantai. >.<
Malu! maluu rasanya.. sampai2 2 bosku pun menghampiri.
Dan usai "pertunjukan", seorang HR berdiri di hadapanku: " mau ke rumah sakit?"
"Iya.." jawabku.
Ya syukurnya sih, i didn't make any messy thing. Muntahan tidak ada yg tumpah. Segera ku ikat. Dan di dobel plastik. Temanku yg membuangnya. Huhu. Rasanya malu berlipat22. Berulangkali aku meminta maaf kepada park-gwajangnim.. atas kondisi yang baru saja terjadi. Dia hanya tersenyum. Entahlah. Mungkin dia speechless. Aku meyakinkanya aku ga membuat berantakan apapun. Hanya air berisi gelas yang tertumpah di atas drawing saat aku mengabilmya usai muntah. Huhuhu... Rekan lain menatapku dengan penasaran entah iba entah lainnya.
Bosku yang satu lagi mendatangiku menyuruhku segera berkemas dan tak usah mempedulikan mejaku yg masih berantakan,
"Go to the hospital, sonya will accompany you.."
Huft.

Sebelum pergi, sekali lagi aku membungkukan badan dan meminta maaf.  Dan mereka berdua mengantarku sampai lift. Dan kembali aku bungkukkan badanku sebelum lift menutup.

"Suaraku sampe ke HR ya mba..?", tanyaku lesu plus malu.
"Nggak... ga denger..", jawabnya
"Kok mba bs tau?", tanyaku skali lagi.
"Tadi..babe mu datengin aku.. mukanya panik bgd tau...", jawabnya santai.
"Hah? Iya mba?" Rasaku ga percaya.
"Iya.. kamu liat ga mukanya tadi?beuh..", jawabnya kembali.
Duh.. aku smakin ga enak. "Hmm...dia..orangnya lebay kayaknya mba. Haha..", sangkalku.
"Haha.. iya ya. Kita ke rumah sakit pakai mobil kantor.. kamu bawa kartu asuransimu kan..?" Tanyanya.
"Iya bawa mba.." jawabku.

Kami sampai di lobby dan menunggu mobil yg dimaksud.
"Umm.. kayaknya ini bukan mobil kantor biasanya dh.. kayaknya ini mobil babe-mu..", duganya, "ha.. mr.cho manggilin supir pribadinya..."
"Oh?", sedikit ga percaya. Duh. Huhu.. makin ga enak.

Mobil datang... dan kami segera meluncur kerumah sakit. Usai dr rumah sakit, aku diantar pulang ke kosan. Aku mengucapkan trimakasih kepada HR ku dan supir bosku yg sudah mengantarku.

Aku beristirahat. Tidur. Mendadak makin lemas. Ha..ha.. sendirian. Ga ada yang menjadi pengalih rasa sakit. Jalan2 pun lemas. Hanya duduk berbaring duduk berbaring lagi. Bosan. Sakit di perut makin kerasa. Akhirnya aku berjalan keluar kamar.. berjalan di koridor beranda kosan. Menikmati sore dan langit senja yang.. damai. Kuputuskan untuk menelpon abangku. Lebih tepatnya meminta abangku utk gantian menelponku. Hha. Yah..ini upayaku utk menghibur diri..skaligus mengabarinya kalau aku sakit dengan cara yg membuatnya jangan sampai terlalu khawatir. Bercerita..mengobrol..dan tertawa. Bisa mengurangi rasa sakitmu. :')
Haha.. abangku hanya memberikan waktu 10 menit utk ditelpon,ah bukan, menelpon. Karena  bonus TMnya hanya sampai jam 6 sore. Haha. Tak apalah.. 10 menit waktu yg cukup utk mbuatku mrasa lebih baik.
Pembicaraan selesai. Kesepian itu melanda lagi. Ah.. kalo sudah sakit, kerasa kesendirian dan kesepiannya. Kerasa kalau kamu butuh orang lain.

Hmmh..aku kembali ke kamar. Dan berhasil menelpon mbakku yg sjak tadi sibuk. Ah, lebih tepatnya memintanya utk menelponku. Haha. Maap pulsa saya habis. Haha.
Yasudahlah... kalo aku menelpon mbakku dan memberi kabar aku sakit, artinya, aku skaligus membiarkan orangtuaku tau kalau aku sakit. Umm.. tadinya ga pengen ngasih tau sh. Soalnya aku yakin, ibuku akan sangat22x khawatir. Dan aku akan diomeli ayahku. Hhaa. Tenang, omelan sayang. Azek.

Dan tak lupa aku menelpon mbakku yg d Bogor. Dengan tujuan. Berharap dia mau datang ke jakarta utk merawatku. Dan.. sesuai dugaan. Hhe. Maaf ya mbakku.. aku ga tau menghubungi siapa lagi.

Persis 2 tahun yg lalu, d bulan yang sama, di hari2 pertama aku menginjakkan kaki di jakarta, aku mendapat penyakit yg sama. Typus. Saat itu saat aku tak tau menghubungi siapa, meskipun aku tau ada bbrpa teman di jakarta, aku menghubungi salah satu assabuqunal khowariyyun saya d jakarta, Fika, -smoga Allah menaungi saudari saya yg solihah ini dg rahmat-, utk stay the night with me. Dan ia mengiyakan saat itu. Terharu. Saaangat terharu. Karena dia mau datang jauh2 dari Bekasi utk menemaniku d kosan. Aku..yg tergolek lemah saat itu. Dan ga akan aku lupakan budi baiknya.

Cut. Flash back yg mengharukan selesai. *ambil tisu. *elap air mata.
Nah, skrg ak ga akan mgkn menghubungi nya lagi utk meminta menemaniku. Scara dia sudah ada yg punya. Aku terlalu takut melewati malam itu,  sendirian, seperti malam 2 tahun yang lalu. Dan.. alhamdulillah mbakku bersedia aku repoti. Dan dia mengusulkan utk aku saja yg ke bogor. Tak apalah.. alhamdulillah. Meski agak khawatir aku hoek d kereta kan ga lucu. Tapi jijay. Hahha. Bismillah. Aku ke bogor, setelah sebelumnya rekan kantorku nenawarkan bantuan utk dititipi ppo, piaranku, teman kesendirianku, hehe. Alhamdulillah.. alhamdulillah... syukurku berulang2.

Malamnya, beberapa rekan kantorku, di lantai yg berbeda, menyampaikan doa nya kepadaku via japri. Heran sh.. kok bs tau yah.. yasudahlah.. aamiin.. alhamdulillah di doain.
Esoknya, beberapa temanku yg lain, di lantai yg berbeda juga menanyakan kondisiku. Duh. Pada tau ya? Pasti sudah pada tau ceritanya..  Huhu.. memalukan.

*******************

Hah.... bgitulah potongan momen memalukan saya belakangan. Setiap inget kejadian ini, cuma bisa: mejemin mata, ngernyitin dahi, sambil bilang "duh..malu....".
Aku gatau senin bsok mau taruh dimana mukaku....trutama di hadapan bosku. Duh Sir....jwelsonghamnidaa, Cho-derimnim...Park-gwajamgnim...

*******************

Teringat beberapa hari yang lalu, aku memohon pada Allah dalam hati, selepas bangun tidurku... "yaAllah.. dosa2ku amat banyak yaAllah... berikanlah aku sakit, sebagai kesempatan dariMu utk menggugurkan dosa2ku... " Y_Y

Ya.. mungkin ini jawabanNya utkku. Dengan sakit yang begitu tiba2. Terimakasih yaAllah. Saatnya aku menahan lisanku dari keluh kesah. Karena Allah telah memberi sakit ini.

Bapak setiap telponnya pun senantiasa berpesan kepadaku, "isi sendirimu dengan zikir..dan istighfar.. agar Allah mengampuni dosa2mu..." :')
Faghfirli.. ya Robb...

Dan cerita ini akan kututup dengan..
"Robbi auzi'ni an asykuro ni'matakallatiy.. an'amta 'alayya... wa'alaa walidayya.. wa an a'mala shoolihan.. tardhohu.. wa adkhilniy birohmatika fii ibadikasshoolihin... "

Aamiin ya Robb...

Senin, 05 Januari 2015

Career Woman, Incredible Wife.

haha... sesungguhnya saya sendiri geli menuliskan judul di atas. (Semacam promote diri sendiri).
Tenang, saya tidak sedang mempromosikan diri saya. Saya (memang) wanita karir saat ini, tapi saya masih sangat jauh dari ideal. :)
Namun, kenapa saya membahas ini?
Ya, ada hal yang membuat saya akhirnya tergugah untuk menuliskannya. I guess, I found something different, special, and sophisticated (halah) from a-career-woman. Let's check it out!
 
Pertama, Siapa Wanita Karir itu?
Kita samakan dlu persepsi kita soal definisi wanita karir. Okay, kita pakai pengertian umum saja, meskipun ada yang akan mengatakan Ibu Rumah Tangga pun wanita karir pula. Aku tidak akan menafikan ataupun menyetujuinya, tp bukan definisi itu yang akan kita pakai dalam pembahasan kali ini. Wanita karir yg dimaksudkan adalah wanita yang bekerja diluar rumah pada jam kerja normal dari jam 8.00 - 17.00 (normal working hour) *Terutama di Jakarta sih*, atau intinya bekerja pada jam kerja yang teratur. (tidak melulu sampai jam 17.00, atau dari jam 8.00).
Okay, kita selesai dengan definisi.

Nah, lantas apa keistimewaannya?
Menjadi wanita karir adalah suatu pilihan yang memiliki tantangannya sendiri. Di satu sisi, ia harus menyadari bahwa dirinya adalah wanita, yg kelak akan menjadi ibu, yg memiliki anak-anak, yang bertanggungjawab untuk menumbuhkembangkan anak, yg berperan dalam mendidik anak, memberikan cinta dan kasih sayang kepada mereka dan..yang akan memiliki suami untuk ia taati, layani, cintai, dan.. tumbuh kembangkan :D.

Di sisi yang lain, ia menjadi wanita yang (butuh) mengaktualisasi potensi dan kemampuan dirinya.
Kadang menjadi wanita karir itu sebuah dilema juga. Dilemanya kalau sudah punya anak. Trust me. :)
Yap. Disinilah tantangan itu muncul.

Case1.
Pertama, dia  harus bangun pagi2 buta, mgkn sebelum segala sesuatunya bangun (kecuali Allah, yaiyalah!), solat, jangan lupa tilawah, subuhan, membangunkan anak, menyiapkan sarapan sekaligus bekal utk makan siang suami dan anak, beberes rumah, mempersiapkan dirinya sendiri utk bekerja, segera bergegas ke kantor.
Sampai d kantor, seharian bekerja, tak lupa menjaga kontak dengan keluarga trutama di jam isitirahat. Memastikan anak pulang sekolah baik2 saja. Pulang dari kantor, menyiapkan makan malam, beberes rumah, tak lupa bercengkrama dengan anak dan suami, mendampingi anak mengerjakan PRnya, bersama2 menambah hafalan quran masing2 dan saling memurojaah-jika keluarga punya program ini. Mendampingi anak tidur. Bebersih dirinya sendiri. Melunasi target harian dirinya sendiri. Dan mungkin baru bs istirahat. Dan esokbya kamu harus bangun pagi2 lagi dam melakukam rutinitas yg sama.
Ini baru kasus pertama, dimana dgambarkan, anak sudah masuk sekolah, kamu punya rumah sendiri, tidak tinggal bersama orangtua maupun mertua, dan..kamu ga lembur. Gimana kalo lembur cobba? :) *fyuh

Case2.
Akan jauh lebih sulit lagi kalo kamu punya anak masih Balita. Apalagi msh bayi. Eung... jujur saja... sy ga bs membayangkannya.. ^^;
It's really hard thing. Saya ga bs membayangkan kalo harus meninggalkan bayi saya manakala dia masih harus menyusui. ASI apalagi. In case, sy tidak tinggal dengan mertua atau orgtua. Bener2 ga kbayang. Nampaknya kamu tetep butuh seseorang utk kamu titip bayimu dengan telah mempersiapkan persediaan ASI d kulkas. Fyuh. Ga kbayang kan? Kalo sy jadi ibunya yg kerja d kantor, sy bakal ga konsen utk kerja dan bakal selalu kefikiran dengan bayi saya. Hhaa. *kbanyakan mikir*.
Atau pilihan kedua yg msh memungkinkan adalah..kamu cuti kerja. :)
Nah, bener2 hard challenge kan?
Makanya ibu yg bs take over these things is such incredible woman ever deh...

Case3.
Dengan kondisi yg hampir sama kayak case 1, tp si anak belom masuk usia sekolah. Nanti tambahan aktivitasnya adalah mengantarkan anak ke day care yg terpercaya, dan menjemputnya kembali di sore atau malam hari.
Dengan kondisi seperti ini, kamu tetap harus meluangkan waktumu utk medampingi tumbuh kembang anak, menanamkan nilai2 yg baik kepadanya. Karena, anakmu bukan anaknya kan? :)
Anakmu..tanggungjawabmu kepada Allah... :')
Dan mungkin ada case2 lain yang mungkin ada dan terjadi. Ini hanya secuil contoh.
Nah.. kbayang kan.. tantangannya..

Dan contoh yg saya paparkan di atas ini kondisi ideal lho ya. Kenyataannya? :)
Bisa d bayangkan sendiri,-jika anda wanita karir juga-.
Dari seabreg kewajiban dan aktivitasnya ini, tidur larut, bangun pagi2 buta, seorang wanita harus punya fisik yg sehat dan bugar. Kebayang gmna kalo ibu sakit dan ga bs ngapa2in. Kacaulah dunia perumahtanggaan. Belum lagi kalo punya suami yg mnuntut istri yg melakukan hal kerumahtanggaan. Mngkn dia bs ngomel2. Hha. *sok curcol*brasa udh punya suami*
That's why I said, this is such really difficult and also amazing thing for women if she could take over these. Right?

Jadi kalo kamu merasa ga sanggup dengan ini smua, jangan jadi wanita karir. Fokuslah dengan tugas utamamu sbg seorang ibu dan  istri.  Dengan menjadi ibu dan istri yg baik saka sudah menjadi 'karir' dan prestasi tersendiri bagimu. Soal aktualisasi diri, cari lah bentuk aktualisasi lain yang tidak mengganggu tugas utamamu sbg ibu dan istri.

Satu hal yg pasti: tetaplah berkarya.. dengan cara yg sesuai dg dirimu, wahai ibu dan calon ibu. :)
Smoga manfaat.... selamat menentukan jalan 'karir'mu.. selamat jadi ibu...

*tulisan ini utamanya utk sy sendiri yg masih belum sanggup melakukan hal2 di atas. *jlebbb