Sabtu, 26 Juli 2014

Tak Cukup Sehari

Meraup 'keberkahan' itu seperti halnya memeras jeruk. Takkan kau biarkan setetes pun tersisa...


Hanya ingin berbagi...

Mengenai berbagai hikmah dan hal yg luar biasa berkesan bagi saya usai i'tikaf (yg hanya) semalam di Masjid At-tin (milik alm.ibu Tien Soeharto, semoga Allah melimpahkan rahmat kpadanya).

19 Juli 2014-21 Ramadhan 1435 H

Aku beranjak dari kosan pergi ke masjid atTin sekitar jam 14.30 sehingga tiba disana saya belum sholat ashar. Karenanya, saya bergegas 'mencari' ruang sholat. Ini kali pertamanya sy mendatangi dan memasuki masjid yg cukup besar ini (kurasa, no2 stlh masjid Istiqlal). Bingung? Iya.
Ada bberapa tangga dan pintu menuju ruang sholat. Dari 2 tangga saya naiki dan menemui gerbangnya, ternyata 2 gerbang tersebut di kunci pula (karena bukan pintu dan gerbang utama, dan biasanya hanya dbuka waktu magrib isya dan subuh).

Biar ga semakin lama saya terlihat cupu, Saya bertanya kpd orang (yg nampaknya) panitia i'tikaf atau pengurus masjid, dan akhirnya sy tawaf mengelilingi masjid utk mencari tangga utama menuju ruang sholat. Maaf, kdg suka cupu di tempat baru. 😅. Dan akhirnya ketemu juga tangga utama menuju ruang sholat. Keadaan dsna cukup ramai. Banyak orang berlesehan. Baik d selasar, lorong, maupun d dalam ruang sholatnya.
Ngapain? Macam2.. ada yg tidur, duduk2, berbincang dgn rekan d sbelahnya, tilawah, dan sholat. Namun sbgn besar yg saya temui adlh mreka yg sedang tilawah. Tas2 besar bergeletak rapi, di sisi2 mereka yg sudah berada dsna.

Sy sholat ashar, lalu tilawah... Sungguh, saya teresonansi oleh semangat tilawah yg begitu kuat disana, karena setiap sudut matamu menyapu, maka tak akan lepas pandanganmu dari orang2 yg tilawah dan ibadah.. :')

sembari menunggu teman i'tikaf sy yg belum kunjung datang, qodarullah, sy 'dipertemukan' oleh seorang ibu2, tepatnya (maaf) janda beranak 1. Kami berbincang. Dan ia menceritakan kehidupannya, dan perjuangan kehidupannya. Sampai akhirnya ia bertanya kpadaku:
I: "adek umurnya berapa?"
R:"25 bu..."
I:"Msh kuliah apa udh kerja?"
R:"Kerja bu.."
I:"Saya umur 24 sudah jadi bos..."
R:.......

Lantas saya terdiam, tertegun, dan berfikir... usia 24? Saya sudah ngapain aja?? Jadi apa?? it becomes a big question in my mind. (1)

Dan ia pun melanjutkan kisah nya. Kisah yg pula menginspirasi bagi saya.


***********************************************************

Kegiatan i'tikaf berjalan sbgmana mestinya. Smakin malam, smakin banyak org yg berdatangan. Hampir memenuhi ruang utama sholat dan selasar lorongnya.

Lagi2, pemandangan yg sy temui tak lain dan tak bukan adalah ibadah. Sholat, dzikir, dan tilawah, itulah aktivitas yg mendominasi. Orang tua, si mbah2, anak muda, bahkan anak kecil!

Barangkali di antara kita ada yang berfikir:
>>> Si mbah2 mengaji? ~ah itu sh wajar, toh mereka sdh mendekat tanah, harus banyak2 amal dan taubat.
>>> Anak kecil mengaji? ~ah itu juga wajar, namanya juga anak kecil, semangat masih 45.

Lantas siapa yg tdk wajar? Anak muda?........
hm..bukankah seharusnya anak muda-lah yg sewajarnya paling semangat ibadah? karena mereka msh memiliki energi serta fisik yg baik dan sehat). Saya? Ya, saya akui sy tmasuk golongan muda. Dan sy malu, sangat malu, mendapati mereka yg barangkali sudah rabun matanya, sudah melemah fisiknya, namun semangat ibadahnya lbh besar dr yg muda..
"hey kau anak muda? Kemana saja kau?" Ah, batinku meratapi diri sendiri.. "Rin, masa kamu kalah sama simbah2?" (2)

***********************************************************

Hal menyejukkan berikutnya adalah melihat sekeluarga i'tikaf bersama. Kakek, cucu, bapak dan ibu. Si kakek tilawah, si kakak tilawah d samping si kakek. Ibu menjaga si adik yg paling kecil utk tidur. Dan si bapak, pun tilawah di sisi yg lain.

Dan beberapa jam brikutnya, sang kakek dan kakak lelah tilawah, mereka tidur. Gantian si ibu yg terjaga dan ia tilawah. Kapanpun dimanapun, sungguh, qur'an menjadi pegangan yg tak lepas di tangan dan mata. :')

Dan aku bergumam, Ah...smoga kelak aku bisa memiliki keluarga sperti ini.. :') (3)

***********************************************************

Sampai pada sesi sholat tarawih, salah satu saat yg ku tunggu. Tarawih diimami seroang hafidz quran. :')

23 rokaat yg pada sbgannya dijeda dengan ceramah yg juga menginspirasi. Sampai pada sholat witir rokaat ketiga, sang imam membacakan doa qunut. Dan di akhir doa qunut tersebut, sang imam mbacakan doa:
"Allahummansur ikhwanana fii filistiin.. allahummansur mujahidiina fii kulli makan wa fii kulli zaman..."
Sontak tubuhku merinding.. terdiam..
Allah....kabulkanlah.... (4)

***********************************************************

Usai sholat tarawih, rangkaian kegiatan i'tikaf dilanjutkan ceramah. Dari pihak panitia i'tikaf/pengurus masjid mendatangkan seorang Ustad bernama Ustadz...(maaf saya lupa, huhu). Ia salah seorang penggiat dakwah di Papua. Ia berbagi cerita pengalaman dan cita2nya mengenai dakwah di Papua, di daerah pedalaman. Cita-citanya ialah ia bisa meletakkan tangan di dadanya setelah adzan subuh dapat berkumandang di bumi Papua dan umat islam disana hafidz qur'an. Sungguh...amat mneginspirasi, skaligus membuat saya malu..:'( (5)

mungkin kisahnya akan saya tuliskan di bab yg lain. smoga Allah mengizinkan.

Usai ceramah, kegiatan i'tikaf di lanjutkan masing2. Ada yang memilih tidur,karena sudah lelah mungkin, ada pula yang lanjut dengan tilawah. Aku sendiri? Aku memilih utk lanjut tilawah. Aku tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini. Jauh-jauh aku datang dari kosanku, kemari, jika hanya pindah tempat tidur, mungkin aku hanya akan menyesel senyesalnyesalnya.

tepat pukul 12 aku beranjak tidur, mengistirahatkan diri untuk nantinya qiyamul lail. dan tepat pukul 1.30, orang-orang sudah mulai terbangun. pun demikian aku. aku bergegas ke toilet dan mengambil wudhu. aku tidak ingin ketinggalan satu rokaat pun sholat qiyamul lail berjamaah. dan alhamdulillah, selang beberapa saat seusai aku kembali ke ruang sholat, qiyamul lail akan segera dimulai.

dan, betapa syahdunya sholat malam saat itu. :')
ayat-ayat yang dibaca lebihpanjang. dan aku cukup familiar dengan surat-surat yang dibaca sang imam. Albaqoroh dilanjut ali imron, dan annisa. huhu... sungguh syahdunya. itulah pertama kali daiam hidupku, aku bisa sholat malam selama itu. lantas aku membayangkan bagaimana sholat yag diimami oleh rasululloh.. :')
berdiri lama, berusaha utk tetap meng-khusuk-kan diri, dan menikmati, mnghayati lantunan ayat-ayat yang dibacakan, aku berusaha bertahan. kaki mulai pegal, namun belum sampai kesemutan. dan kepala mulai pusing, karena berdiri begitu lama. bahkan aku merasa melebihi latihan baris berbaris pramuka yang pernah aku alami sebelumnya. masyaaAllah :'D
namun sungguh, wallahi, disanalah letak nikmatnya. jamaah lain, ada yang di tengah solat,memutuskan untuk duduk, karena tidak kuat. aku? sempat muncul keinginan itu, namun aku terus berusaha bertahan. tetapbertahan.. :')
sambil membatin dalamhati.."Allah, kuatkan hamba.. untuk tetap dapat menikmati qiyamullail ini... :')"

hingga sampailah di penutupnya witir. Doa qunut kembali terpanjat di rokaat terakhir. dan.. sungguh, setetes aliran hangat dari mata ini tak mampu kubendung lagi, saat sang imam memanjatkan doa-doauntuk paletina.. gaza.. doa-doa yang terusss dibacakan berulang kali..I can't bear it. X'(
"...allahummanshur mujahidiina fi filistin...." :'(
"...allahummanshur ikhwanana fi ghozzah...." :'(
"...allahummanshur mujahidiina fi andunisiy...." :'(
juga doa yang artinya "yaAllah, berikanlah aku karunia utk dapat melakukan taubat nasuha, sebelum hamba mati..." :'(
jamaah terdengar sesenggukan keras, mendalami makna doa yang dilantun oleh imam.
doa-doa yang menandakan kepasrahan betapa lemahnya seorang hamba kepada Dzat Yang Maha Segala..
oh, Allah..

suasana yang saaangat sangat menggugah jiwa, iman, dan aqidah kita. suasana yang membuatku merasakan kenikmatan luarbiasa dalam beribadah. suasana yang membuatku merasa ingin terus berada dsini, mendekatkan diri, beruzlah, bermesra pada sang pencipta, menjauhi penatnya kehidupan dunia. namun, aku harus kembali berjibaku dalam kehidupan dunia(wi).
Wallahi, ini, tak cukup sehari...
Smoga Allah selalu mengkaruniai kita kenikamtan untuk beribadah kepadanya.. dimanapun aku (kita) berada.. :')

aamiin...



see you ramadhan.. i'm gonna miss you again. :')
thanks Allah...