Senin, 06 April 2015

Poppo

Namanya poppo.
Lahir tanggal 13 Agustus 2014 di Semarang. Aku mengadopsinya dari temannya temanku, sebut saja Dam.
Ia termasuk ras persian peaknose-medium.
Aku sengaja memilih jantan. Pikirku, kalau betina nanti susah ngurusnya kalau ngelahirin. Apalagi....ini kali pertamanya aku memiliki hewan piaraan. Aku tidak tau, angin apa yang membuatku memutuskan memelihara hewan, apapagi kucing.. hewan yang bagi perempuan cukup kontroversial. Hhe.
Alasan yg membuatku memutuskan utk membeli dan memelihara kucing adalah:
1. Teman
Hhe.. Aku memang jomb yg bahagia. Tipikal ambivert. Tapi ga munafik juga, kadang ngrasa kesepian. Haha.
Karenanya utk mennyingkirkan rasa sepi dan aura2 negatif bawaannya, aku putuskan utk mengadopsi poppo. Toh, berteman dengan hewan jauh lebih baik bukan ketimbang jatuh dalam interaksi yg tidak baik dengan lawan jenis.. wanna be my bff po? :3
2. Melatih kesabaran dan kelembutan
Ya. Sedari awal aku memang menyadari, karakter bawaanku keras. Dan aku menyadari memelihara hewan apalagi kucing butuh ketelatenan dan kesabaran. Karenanya, aku ingin mendidik karakter ku yg ironi ini. Ho.
Setelah berselang waktu memelihara poppo, 2 hal diatas ini benar2 teruji. Ada kalanya poppo melakukan hal yg tidak kita setujui seperti naik2 ke atas kasur, menjatuhkan barang2 yg rentan, menjatuhkan tempat minum dan makannya hingga lantai menjadi basah dan makanannya pun ikut basah, menggulingkan bak pasir hingga kotorannya kemana2, dan lain sebagainya. Mau marah? Bisa aja sih. Mau mukul? Tentu lebih bisa. Tapi 2 hal ini tidak layak. Jika ini dilakukan, jatuhnya kita menzolimi hewan. Bukankah begitu? :)
Dan apa2 yg menjadi tanggungan kita suatu saat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
Bahkan, alkisah menyebutkan, ada seorang wanita yg masuk neraka disebab zolim terhadap kucing. T_T
Saat aku mengalami ini, jadi kbayang, mungkin besok kalo punya anak smacam ini ya. Hhe. Bukan berarti mau menyamakan anak dan kucing ya. Tp memang ada sdikit kesamaan. Kesamaannya pada saat anak maupun kucing melakukan kesalahan. Pertama, bisa jadi keduanya memang ga tau kalo yg mereka lakukan adalah kesalahan. Kedua, kalaupun mereka tau mereka salah, bisa jadi mereka melakukannya karena ketidaksengajaan.  Karena itu, serta merta menghakimi apalagi melayangkan hukuman fisik sangat2 bukan hal tepat dilakukan.
Kalaupun ingin memberi pelajaran akan mana yg baik atau tidak baik dilakukan, harus dilakukan dan disampaikan dengan cara yg ahsan. Skali lagi dengan cara yg ahsan.(!).
Kalaupun sampai perlu hukuman fisik,lakukanlah dengan hukuman yg masih dapat diterima oleh objek dan disaat emosi dan fikiran sedang netral dan tidak sedang marah. Ini akan sangat berpengaruh pada tujuan dan "niatan" dari penghukuman tsb.
Dan 1 hal, jangan sampai keluar kata2 buruk utk objek yg melakukan kesalahan. Sbgn ucapan itu adalah doa. Dan, manatau saat itu malaikat sedang lewat dan mengaminkan..
Nah.. bsok, kalau sudah punya anak, pertimbangkan hal ini ya..  *hardselfreminderforme.
Sekedar berbagi. Pernah suatu ketika, aku pulang kerja, saat itu lembur, ya jam setengah 10an ak tiba d kosan. Mana saat itu ada temanku yg mau menginap d tempatku. Aku pulang bersama dia. Sampai d kamar, usai meletakkan barang2, seperti biasa aku mengeluarkan poppo dr kandangnya setelah seharian kutinggal. Tapi... saat itu kudapati bak pasir sudah terguling. Tempat makan dan minumnya pun terguling. Setelah aku keluarkan poppo, ternyata badan dan area kakinya terkena kotorannya sendiri... tak hanya badannya, kandangnya pun berantakan kotoran menempel di beberapa tempat. saat itu aku cuma bisa teriak... "poppoooo...." T_T setengah nangis.... "kenapa pooo....." ahhaha...cuma bs gitu. Ga bisa marah dong.. hhe.  Poppo pun aku yakin utk tipe kucing seperti dia, sangat ga nyaman dengan badan kotor seperti itu. Kita sama2 ga nyaman ya po.. subhanallah pokoknya.. ujian.. mana pulang dr kerja, lembur, belum makan, bawa tamu lagi.  Hahah... tapi ya mau gimana.. apa yg terjadi, terjadilah. Bukan salah siapa2.. ini memang sudah menjadi garis takdir yg sudah Allah tentukan utk aku hari itu. Bukan begitu? :))
Saat itu aku cuma mnta maaf kepada temanku tidak bs lgsg menjamunya dg baik dan memintanya menunggu (lagi). Sedang aku memandikan poppo dan membersihkan 1 kandangnya. Semuanya. Alhasil, baru kelar jam 11an. Hahah.. maaf ya tamuku..
3. Saksi
Entahlah,yg aku fikirkan saat itu hanya, smoga kelak poppo bs menjadi saksi utk ku nanti di hadapan Allah, sebagai penambah amal kbaikan ku di dunia.. Tapi.. aku sendiri merasa msh menzolimi poppo, dengan meninggalkannya sharian di kandang.. T_T
Maaf ya po... karenany aku selalu menggantinya, dengan menemaninya bermain usai pulang kerja.. smoga ini layak utk mengganti waktu kesendirianmu poo...
Ya begitulan bbrp alasan mengapa ak mengadopsi poppo. Ya... smoga smua ini tak ada yg sia2.. bismillah..  Sekian.

1 komentar: