Rabu, 30 Desember 2015

Diorama Cinta dan Mimpi (1)

Dua anak manusia. Melakukan sebuah pengembaraan panjang, masing-masing. Yang satu dari gunung, yang satu dari lembah, bertemu di sebuah persimpangan jalan. Kala sendirinya telah lelah dan hampir putus asa dengan pengembaraan itu. Bekal mereka hampir habis. Sedang perjalanan masih amat panjang. Maka bertemu dengan manusia lain saat itu ialah satu kebersyukuran.

"Apa yang kau bawa?" Tanyanya kala itu.
"Cinta", jawab yang satunya.
Ia melanjut tanya,"Lantas apa yang kau bawa?"
"Mimpi." Jawabnya. "Aku tak punya apapun selain ini."
Masing2 diam. Berfikir. Yang satu tak bisa dan biasa menggunakan cinta, pula yang satunya pun tak bisa dengan mimpi. Dua hal yang sangat berbeda.
"Kemana tujuanmu?", keduanya bertanya bersamaan dengan pertanyaan yg sama.
"Ah, kesana!" Dan sekali lagi, mereka menjawab bersamaan. Telunjuk mereka mengarah di jalan yg sama.
Keduanya kikuk dan kembali berfikir.
"hmm, bagaimana kalau kita berjalan bersama.. toh, tak ada salahnya kita bersama, tujuan kita sama, bekal kita sama2 hampir habis. Aku tak mungkin menggunakan bekalmu, begitu pula kamu tak biasa dengan bekalku. Aku tak pernah mengenalmu sebelumnya, dan begitu pula kamu terhadap diriku. Tapi mungkin dengan bersama, kita akan dapat saling menjaga. Jalan ini jalan yang sama2 belum pernah kita lalui, mungkin akan ada hal2 yg kita tak bisa kita lakukan sendiri. Atau.. bisa jadi ada banyak hal2 yang bisa kita lakukan dengan berdua." ucap anak gunung.
"hmmm.........." anak lembah berfikir, lama. "Baiklah, ya., tak ada salahnya." akhirnya menyetujui.

Dan akhirnya, mereka memutuskan untuk meneruskan perjalanan bersama, berdua.


*to be continued, with unidentified time for the next story*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar