Senin, 29 Desember 2014

Misaeng

Mi saeng: incomplete live (in review and opinion)

Film ini bercerita ttg seorang Jang Geu Rae (diperankan oleh Yim Siwan), lelaki yg hanya lulusan GED (General Educational Development) yang dengan koneksi dapat mampu masuk menjadi salah satu internship di sebuah perusahaan trading papan atas di korea bernama One International. Dengan latar belakang ini ia dipandang sebelah mata oleh internship lainnya dan menjadi bahan perbincangan di kalangan karyawan lainnya. Perlakuan2 menyedihkan yg diterima Jang Geu Rae membuat episode2 pertama serial ini justru penuh dengan air mata.. (terutama bagi org yg peka dan sensitif seperti saya, huhu). Yang membuat sedih itu bukan sekedar perlakuan yg diterima Geu Rae dalam perannya, tetapi kejadian seperti menyentil mereka (penonton) yg turut merasakan hal yg sama dengan apa yg di alami Geu Rae. (ho..ho..)

Setelah ia berhasil lolos  internship dan menjadi bagian dari One international, lika liku dimulai. Segala konflik dan permasalahan di pertengahan episode membuat serial ini menjadi seru dan menegangkan, meskipun ada kesan membosankan..tersebab  background film ini adalah trading shg membuat film ini agak sedikit "mikir".

Konflik bgn trakhir dlm film ini mulai muncul di episode 15 saat Geu Rae dinyatakan hanya sbg contract employee slama 2 tahun, di bandingkan 3 intership lainnya yakni: Seok Yul, Baek Gi, dan Young Yi. Disebabkan Geu Rae yg tdk memiliki persyaratan akademis yg disyaratkan oleh perusahaan. Dan klimaks konflik ini ada di episode 18-19 (bagian yg sangat menyedihkan.. sama menyedihkannya dengan bagian pertama).:'(

Ada banyak hal tak terduga yang terkuak dalam film ini. Seolah menjadi benang merah konflik2 yang di alami di bgn pertengahan. Made me become so excited. >.<

*******

Pesan2 Film
Generally, film ini mengangkat ttg work environment di perusahaan korea seperti apa dan mengungkapkan problematika, fakta2, dan konflik yang memang kerap terjadi di perusahaan negeri ginseng ini. Saya, yang bekerja di perusahaan korea, menjadi senyum2 sendiri saat menonton film ini.."oh gosh, ternyata emang bgini ya.. hhi", kadang juga turut nangis2 sendiri juga karena merasakan apa yg dialami salah satu tokoh. Haha..

Nah, beberapa fact yang di kuak di film ini diantaranya:
1. "This is not School neither army"
Hahah...kata2 ini adalah kata2 yg kerap muncul dalam film ini. Dsini mksdnya adalah:
"Ini tuh perusahaan. Bukan sekolah yg elu mendapat pelajaran, pengajaran, di ajarin, one by one, atau army yg elu cuma  'Yes,Sir' doang utk sekedar menyenangkan hati bos. Bukan. Disini, adalah perusahaan yang elu dituntut sudah 'menguasai' kompetensi yang memang di butuhkan. Dan mereka minta Output, bukan kata2."
Haha.. demikian. Pernah mendapat kata2 ini dari uplevel mu? ;)

2. Watch your appearance!
Disini,mereka memperhatikan kerapihan penampilan dari setiap karyawan. Di tandai, di film ini ahn young yi membantu memasangkan dasi Jang Geu Rae dan menegur penampilan Geu Rae yg masih berantakan.

3. Eung.. apa ya...Pelajari Basic!
Bagi karyawan baru, terkadang mereka berharap mendapat role lebih dlm tanggung jawab. Nyatanya, mereka hanya sekedar melakukan hal2 teknis, seperti mengkopi file, membelikan makan siang, menyiapkan perangkat meeting, membuatkan coffee, yang kesannya seolah seperti pekerjaan office boy.
Hal ini dialami oleh Baek Gi dan uplevel-nya, Kang.

Disini, mr.Kang hampir tak pernah memberikan peran lebih kepada Baek Gi, selain hal2 teknis. Baek Gi merasa "kenapa gw cuma dikasih hal remeh temeh begini, gw lulusan ini itu.. udh  blajar basic dr SD..dst" sampai akhirnya ia 'protes' kepada uplevelnya, Kang.

Perlu disadari Guys, bahwa Basic di perusahaan kerap berbeda dengan basic yang memang udh kita pelajari di bangku edukasi. Tetap ada basic competent yang perlu kita pelajari di perusahaan tempat kita bekerja. So, kita memang dituntut untuk memiliki kemampuan adaptasi yg baik dan kemampuan fast learning.

4. "Let's go Smoking!"
Ini bisa di artikan harfiah -benar2 ajakan merokok- atau sekedar istirahat -get some fresh air.
Biasanya kalo mereka sedang stuck dengan kerjaan mereka, atau ingin bicara person to person baik ke downlevel atau sesama level, mereka akan mengutarakan kalimat ini ke karyawan yg lain. Hal ini bakal sering kalian temui di film ini. Hhe.

5. "Wanna drink with me?"
Kalo kamu ingin membuat seseorang mengungkapkan permasalahannya or his true feeling, ajak dia minum.
Hal ini juga kerap kamu temui di film ini. Salah satunya saat Baek Gi melihat Young Yi sedang bermasalah dengan ayahnya Young Yi.

6. We don't believe in Woman
Perempuan memang sering dipandang sebelah mata. Mereka, kaum laki2, melihat perempuan itu hanya akan menghambat pekerjaaan, karena mereka banyak excuse. Entah, karena hamil kah, menyusui kah, anak lah.. dan hal ini membuat perempuan itu diremehkan. Wanita itu pake perasaan bukan logika. Kadang membuat daya tangkap perempuan lbh lambat drpd laki2. (T_T)
Hanya perempuan2 tangguh yg dpt membuktikan kompetennya dan akan di-AKUI oleh kolega lelaki yg lain, seperti Ahn Young Yi dan Ms.Sun. Kamu tau, dia benar2 suffering di masa2 awal, karena dia satu2nya perempuan dan di acuhkan oleh rekan dan uplevel satu teamnya. Dia ttp bertahan sampai akhirnya dia bs membuktikan kompetensinya dan di akui oleh kolega laki2 yg lain.

7. "If you dont wanna get problem in the future, Dont get married!"
Kata2 ini adalah wejangan dr Ms.Sun kepada Ahn Young Yi. Yang memang dalam perusahaan, wanita kerap dipandang sebelah mata karena ke-excuse-annya. entah hamil, anak, dll.
Satu hal yg saya sorot adalah perempuan di korea memang lazimnya menjadi ibu rumah tangga, yang fokus untuk mengurus rumah tangga, anak,dan benar2 menjadi manajer keuangan keluarga! Hehe...
Dan sudah terbiasa suaminya pulang larut krn doing overtime.

8. apa lagi ya... hmmm.... ah! "Pura-pura Sibuk!"
Jadi ada smacam kultur "Act as if you're  busy." Jangan sampai kamu kelihatan ga ada kerjaan, main game, atau mengerjakan hal lainnya selain kerjaan. Hha. Dan ini, pernah di sampaikan bosku juga  lho.. hhoho.

Hm...oke.. kayaknya sgitu dlu soal fact2 nya.. udah mentok nich. :D

********

CHARA

Hampir smua tokoh/karakter yg diperankan saya suka. Karena masing2 unik dan pnya kekhasannya sendiri.
1. Jang Geu Rae (Im siwan)
Aaaaaaahhh.. artis korea dengan senyum manis kedua yg saya temui setelah Changmin.. hahahah...
Yak.. di film ini sosok Jang Geu Rae adalah sosok yang baik, pretty boy :p , gigih, polos, tapi cerdas.. kritis dalam kelembutan, sopan, seperti tak pernah mengenal putus asa dalam kamusnya, sayang sama ibunya, mama-boy,  mau berkorban, tidak pernah ada siyasah dalam pemikirannya.. tulus. Hmm.. sbuah pemikiran dr sudut pandang seseorang yg ada di bawah.. saya suka.. hahha.

2. Ahn Young Yi (Kang Sora)
Uuw.. sosok berbadan aduhai kang sora yang d tunjukkan d episode awal ini. Dia jadi tokoh utama wanita hampir satu2nya d film ini. Meskipun demikian, alhamdulillah dia bukan sosok yang menya menye, genit kecentilan dan sok kecantikan (meski memang cantik).
Dia sosok perempuan kuat, tangguh, cantik, pintar, cerdas, cuek, dingin tapi care.
Dia punya masalah pribadi dengan keluarganya, tapi dia meng-keep itu utk tidak d tunjukkannya. Eung..apalagi ya..
Dia punya sosok seseorang yang dikaguminya (dahulu), dan yg telah mengajarkan dia banyak hal.. ialah bosnya di perusahaan sebelumnya.

3.Jang Baek Gi
Sosok "tampan", necis, looks smart, cukup cool, ambisius, kompetitif. I dont have any captivation thing from him.. hhehe..

4. Yeol Suk
Hihi.. pas awal kemunculan dia, kesan yg muncul adalah aneh, hha, cowo berpotongan rambut bob, belah tengah.  Dia rodo pervert. Haha.. masa bokong mbak2 d pegang coba. Kurang di hajar apa coba.  Tp kyknya itu cuma bumbu film aja. As a friend, dia orang yang sangat2 care sama ke-3 temannya dan juga lingkungan. Dia orang yg kritis, punya prinsip, asik, promotor buat kumpul2, jujur, pencair suasana, gokil lah. Hhe.

5. Mr.Oh
Gwajangnim satu ini....keren! Dia satu2nya orang yg hampir ga pernah melanggar prinsip nya sendiri dlm bekerja. Jika itu tak sesuai, dia ga segan2 mengatakan kepada atasan dan menolaknya. Bomat, kalo dia harus dipecat. Kasarannya gtu..
Dia ini.. dr luar selalu galak ke Jang Geu Rae, tp d balik itu, dia orang yang mati2an membela dan memperjuangkan Jang Geu Rae. Dia hampir selalu dapat menutupi masalah yang menggelayutinya.. tipikal orang dewasa.. hhe. Yaiyalah!
Paling suka ngeliat mr.Oh lagi di telpon sama anak2nya.. lucuuuu banggeeeddd! *lebay*
Yah.. smacam interaksi seorang bapak kepada anaknya.

6. Mr.Kim
Genduuut. Lucu. Baik. Udah.

7.Mr. Kang
Kyaa kyaa.. hahaha.. *lebay* sosok laki2 cool tampan (mnrt saya), cowo banged lah. Hha. Perfeksionis, dingin. Masih single. Hha.
Bukan orang yg gampangan tertarik sama perempuan. Bahkan, ketika dia tertarik dengan salah satu sosok perempuan,pun, ekspresinya tetep cool, santai, tapi mata tajam menatap. Uuuw. :p
Dan ternyata, sosok perempuan yg berhasil mengalihkan dunia nya ternyata ga mainstream.. bukan tipikal yg disukai cowo kbanyakan. Hehhe.. mr.kang, joss lah!

8. Istri nya Mr.Oh
Dia memang bukan pemeran utama.. tapi.. ada hal yg menarik perhatian saya dr dia. Bahwa, sang Istri ialah ia yg tetap "ada" saat suaminya (mr.oh) pulang.. meski seringnya pulang dalam keadaan mabuk. Istrinya bukan berarti ga marah. Dia selalu marah seketika mr.oh pulang dlm keadaan mabuk. Tp yg saya angkat adalah "keber-ada-an" dia..saat suami plg. Itu satu. Yg kedua, semarah2nya beliau kepada mr.oh, ialah yg jadi tempat mr.oh mnta pendapat di kala ada persoalan yg sulit yg sedang mr.oh hadapi. Dan ia, mnurut saya, ttp objektif dan relalistis memberikan opininya kepada mr.oh.

9. Siapa lagi ya.....
Udah ah segitu aja.. chara2 yg berkesan buat sy..:p

********

Finally..
Tonton deh misaeng. Alurnya di awal dan tengah agak lambat dan mgkn agak membosankan. Tapi sangat bagus utk diambil pembelajaran.

Yang jelas setelah menonton film ini, saya mjadi lbh bersyukur.. karena keadaan di perusahaan korea murni (which is consist korean at all) jauh lbh 'ganas' drpd dsini yg jatuhnya perusahaan multi nasional, yg sudah beradaptasi dg kultur kerja indonesia. Hhe.

Slamat menikmati.

*sori ga pake gambar.. syusyah aplodnya. Kalo ada kesempatan dan keluangan, tak tambah gambar dh. Hhe.

Rabu, 24 Desember 2014

Selamat Liburan

hari ini, kamis, 24 desember 2014... jelang perayaan tahunan umat kristiani. untungnya, perayaan tahunan ini jatuh di hari kamis, sehingga jumat kantor diliburkan, tepatnya sih cuti bersama.

aku? aku masih di kantor, kala menulis ini. bukan sedang dalam pekerjaan. jendela kerjaan ku sudah ku tutup sejak tadi. orang-orang sudah pada beranjak dari kantor. ada yang bergegas pulang kampung, bergegas menuju ke kota lain untuk menikmati liburan yang panjang, ada yang sudah merindu dengan keluarga yang menanti di rumah, ada yang ingin segera beristirahat, dan alasan apapun, yang membuat mereka bergegas beranjak dari kantor ini. menyambut dengan riang, liburan panjang yang amat amat dinanti, bagi mereka yang sudah jemu dengan rutinitas.

hari ini, sore ini, Jakarta di guyur hujan, menambah sendu jiwa-jiwa yang merindu, menambah gamang mereka yang merasa sepi. jalanan basah usai hujan sesorean tadi. di temani dentum-dentum kembang api, yang menghiasi sepersekian tinggi bumi ke langit.

mereka yang beranjak..sedang aku masih disini. menikmati gemerlap lampu-lampu kota dan jalanan. kemana liburanmu?
ah... teringat satu tahun lalu, tepat di jam ini , aku berada di kereta banyuwangi, menuju kota yang jauhh dari kampung halaman. bersama mereka. :)

tahun ini, liburan akhir tahunku... mungkin akan aku nikmati bersama keluargaku. dengan mereka yang sudah semakin senja. mereka yang sudah semakin berusia, dengan kehidupan mereka masing. dengan kemelut dan problematika mereka yang sudah berkeluarga. sedang aku, hanya mempelajari apa yang bisa aku pelajari, dari kehidupan mereka.  berusaha mencatat baik2 apa yang patut di ambil, dan mencatat baik2 apa yang tidak layak untuk di ambil, agar terhindar darinya.

tahun, akan berganti lagi... kemana kamu akan melangkah?
hidup ini memang tidak mengenal kata "pause", ia akan terus berjalan, mengalir, menuntut mereka untuk bersiaga, berfikir cepat, akurat, untuk mengambil kesempatan demi kesempatan yang ada di sekitar mereka. sadar atau tidak sadar. mereka yang lengah, lambat, tak awas, akan melewatkan kesempatan yang bahkan tak ada jarak antara kesempatan itu dengan mereka.

ah.. teman.. mari segera bergegas,, untuk menentukan langkah kita selanjutnya.. 1 tahun kedepan..
agar tak sesat, langkah yang akan terus berjalan..

Selamat Liburan.. :')

Jumat, 10 Oktober 2014

Bapak

Bapakku sudah tua...
Suaranya mulai terdengar parau saat belakangan aku menelponnya. aku tau ia sedang batuk, dan mungkin suara paraunya berasal dari batuk yang sedang menghinggap di dirinya. Namun hal itu, semakin membuatku menyadari, dirinya sudah menua.

Bapakku sudah tua...
Kerap aku telepon kembali, menanyakan suatu hal yg ia janjikan akan memberitahu. saat kutanyakan kembali, "Bapak ingat ga, kita membicarakan ini d malam idul adha?", padahal selang aku menelponnya kembali skitar 3 hari berikutnya, dan ia menjawab, "nggak.. bapak sama sekali ngga ingat.." :')
Aku hanya tersenyum dan tertawa kecil, -Tuhan, ia sudah menua.. :')

Bapakku sudah tua...
Sudah hampir 1 bulan bapakku sakit. Batuk, yang belum sembuh-sembuh. Bapakku tidak merokok. Dahulu, ia memang sempat jadi perokok berat, kata ibuku. Tapi itu duluu sekali. Bahkan sebelum aku lahir ke dunia. Namun setelah ia merasakan sakit di dadanya, ia bertekad untuk berlepas diri dari rokok. Dan masih sebelum aku lahir, bapak sudah tidak merokok lagi, sampai hari ini. Aku tak tau, apa sebab batuknya hari ini. Ya...mungkin batuk memang bukan penyakit "seserius" kedengarannya dg penyakit2 tua lainnya. Namun bagaimanapun, aku tetap merasa khawatir, dengan penyakitnya.

Bapakku sudah tua...
Kerap, aku teringat 1 hal yang membuatku cukup sangat merasa bersalah. Saat aku tau, ia mengorbankan S3 nya demi menyekolahkan ku di sebuah kampus ternama di tengah pulau Jawa sana. Dahulu, beliau memintaku untuk memilih kuliah d kampung halamanku. Namun,saat itu aku berkata, "Aku nggak bisa bilang iya, sampai nanti pengumuman kampus di Jawa yg aku daftar, keluar." Dengan yakin dan tegasnya aku melanjutkan, "Jika Allah memang menakdirkan aku disana, Allah pasti akan meluluskanku, jika tidak, maka Allah tidak akan meluluskanku." Entah salah entah benar jika aku berkeyakinan seperti ini. Ah,kadang aku merasa sangat bersalah telah mengucap demikian. Betapa ambisiusnya aku mengejar mimpiku, saat itu. Lantas, hubungan kami menjadi agak kaku. Hingga pada hari pengumuman tiba, aku mendapat sms konfirmasi bahwa aku lolos masuk ke universitas tersebut. Senang? Tak usah ditanya. Sejujurnya aku malah bingung harus bagaimana. Aku simpan pengumuman itu baik2. Hingga, suatu ketika, kakakku menanyakan, "Lolos ngga?". Duh. Ia menanyakannya persis ada bapakku d sampingnya. Aku hanya menganggukkan kepala. Datar. Tanpa ekspresi. Tak seperti seharusnya ekspresi ketika seseorang mendapatkan apa yang ia inginkan. Aku tau, aku berusaha memahami, alasan orangtuaku tidak mengizinkanku atau lebih memintaku utk tetap kuliah d kampung halaman. Pertama, aku adalah anak bungsu dan perempuan. Kedua, belum pernah ada satupun dr anggota keluarga kami yang pergi merantau utk sekolah, jauh dari orang tua. Ketiga, sekolah yang aku tuju terletak d tengah2 pulau Jawa yang secara jarak tempuh butuh 22-24 jam naik bus. Cukup jauh bukan? Keempat, persoalan finansial. Ya..dan aku hanya terdiam. Berusaha menjauhi bapak saat itu, tepatnya menghindari bincang dengannya. Aku tak tau harus senang atau sedih. Aku tak tau apakah ini karunia atau bencana. Sampai akhirnya, kami berada d ruangan yang sama. Lalu tiba2 ia angkat bicara pertama,"Ambillah...sekolahlah disana. InsyaaAllah bapak akan cari biaya."
Tuhan.. T_T. Aku tak tau harus berkata apa. Ya..Biaya yang ia pakai menyekolahkanku adalah biaya yg ia kumpulkan yang awalnya untuk melanjutkan pendidikan S3 nya. Dia...mengalah, dan memilih mengorbankannya,untukku. (Mei, 2007)

Bapakku sudah tua...
Itulah sepetik kisah ttg ambisiku di masa lalu. Sekarang, Aku ingin membagiakan mereka. Aku yang sangat berambisi ini harus meredakan ambisiku. Mengalah, seperti apa yang bapakku lakukan untukku, dahulu. Mengalah, agar mereka ridho terhadapku. Sebagai sebuah ganti, kengeyelanku dimasa yang lalu. Aku akan menuruti apa yang mereka inginkan terhadapku. Itulah sulitnya, bagi seseorang yang memiliki mimpi dan ambisi yang tinggi.

Bapakku sudah tua...
Dahulu bapak pernah menyampaikan suatu pesan kepadaku,"Jadilah guru.. jadilah dosen. Itulah sebaik-baik pekerjaan, terutama utk perempuan." Ia melanjutkan,"Jadi guru itu, pahalanya banyak. Kamu menyampaikan ilmu. Dan itulah sebaik baik amal jariyah. Amal yg pahalanya akan terus mengalir. Sekalipun kamu sudah tiada. Apalagi, kalo bsok kamu sudah berumah tangga. Kalo dosen , jadwalnya bs lebih fleksibel. Kamu masih bisa mengurus keluarga dan anak2mu kelak." Pesan ini tertanam kuat dalam benakku. Dan kujadikan ia sbg salah satu capaian hidup yg ingin (akan) kuraih.

Bapakku mulai menua...
Ya, Perubahan dalam hidup adalah sebuah kniscayaan. Semua bergantung pada kehendakNya, takdirnya, apa2 yang telah tertuliskan dalam Lauh MahfudzNya. Sampai pada musibah kecelakaan yang menimpa bapakku, hingga rusuknya patah 6. Dan saat itu aku msh di rantauan, mempersiapkan berbagai hal utk mencari2 sekolah lanjutan usai S1. Aku segera kembali ke kampung halaman meskipun keluargaku sbagian menyuruhku tetap di  rantauan sana. Tapi aku tak mau. Aku tetap kembali ke  kampung halaman untuk merawat bapakku. Sejak saat itu, aku bertekad, aku tidak ingin membuat ayahku terlalu lelah bekerja untuk menghidupi keluargaku. Aku, akan bekerja.

Bapakku sudah tua...
Tak dinyana, Allah memberikanku kelapangan rezeki pekerjaan seketika itu. Yang membuatku merantau di kota yang baru. Manakala jaman ini, betapa sulitnya orang mendapat pekerjaan. Bukankah ini suatu kenikmatan? (Yang harus aku syukuri). Bukankah ini memang jalan yg Ia tuntunkan kepadaku?(utk dengan ridhonya aku jalani). Sekarang, jika boleh kusebut, Aku adalah wanita karir. Setelah sebelumnya,aku meminta izin kepada Bapakku,"Haruskah aku menerima pekerjaan itu?" "Ya..", jawabnya.

Bapakku sudah tua...
Hampir 2 tahun aku menjalani peranku sbg wanita karir. Sampai akhirnya,mimpi itu muncul kembali. Mimpi untuk menjadi dosen. Namun sekali lagi, perubahan dlm hidup adlh sbh keniscayaan. Aku diskusikan hal ini kembali dg bapakku. Dan ia berkata,"kerja dulu saja ya..". Kamu tau, saat2 inilah semua peluang2 melanjutkan kuliah sedang terbuka lebar. Terutama kesempatan belajar di luar negeri. Sekali lagi, aku harus menahan ambisiku. Dan mungkin, melupakan mimpiku. Jika pada biasanya perempuan (seorang istri) mengorbankan mimpinya demi taat kepada suaminya, maka aku, mengorbankan mimpi2ku demi kepatuhanku kpada ia yg telah memberikan dan mengorbankan banyak hal kepadaku, ialah bapakku.
Mengalah, seperti yg telah dilakukan bapakku kepadaku kala itu. Dan kini, Giliranku yang mengalah untuknya.
Ah...:'|
Beginilah rasanya mengorbankan itu..

Bapakku sudah tua...
Suatu ketika bapak berkata: "Kamu itu anak yg paling bapak banggakan.. jujur aja.."
Sungguh, Tak ada perasaan syukur lain, selain mendengar hal ini dr orangtuamu. Aku tau, bagaimanapun capaian diriku, ada orang yg selalu membanggakanmu. Aku tau, aku memang hanya seorang pegawai swasta..prestasiku pun saaangat biasa. Bahkan tak berprestasi apa2. Tapi, selalu ada bapak yang mengapresiasi dan membanggakanmu di belakangmu. :'D
However you are...

Bapakku sudah tua...
Aku tak peduli bagaimana takdirku nanti. Aku berusaha terus menyukuri dan menjalani apa yang ada padaku saat ini. Mengutip kata2 seorang teman suatu kala, "Mengikuti aliran takdirNya itu lebih menentramkan."
Ketika memang aku ditakdirkan tetap menjadi wanita karir kantoran, aku akan tetap menjalaninya.. :')
Ketika mungkin Allah ternyata membuat skenario yg lain untukku, aku akan menjalaniNya. Spanjang hal itu nantinya yg akan mendatangkan ridhoNya dan ridho orang tua kepadaku. :')
Berharap menjadi bagian yg disebut Allah dalam lantunan ayatNya:
-rodhiyallahu 'anhum wa rodhuu 'anhu-

Bapakku sudah tua...
Waktu juga semakin menua.. kesempatan boleh jadi kian sedikit. Kesempatan untukku berbakti padanya, atau kesempatan msg2 kami utk berada di dunia ini. Di waktu yang tersisa ini.. aku ingin mengganti waktu2 ku yg pernah tersia dari berbakti kepadanya. Smoga Allah mengizinkan...

-allahummaghfirli..waliwalidayya warhamhumaa kamaa robbayani soghiro..-



Selasa, 16 September 2014

Ruang (Ny)Sampah

Tiap orang butuh tempat sampah. Menurutmu?
Sementara ini saya memegang jawaban IYA. Karena setiap orang butuh mengeluarkan energi2 negatifnya. Perkaranya: dimana ia membuangnya dan dengan cara apa ia membuangnya.

Ada yang bilang kalo yang butuh tempat sampah hanya kaum hawa, sedang kaum adam hanya butuh goa. Sama saja kok. Ekspresi dan sarana nya saja yang berbeda. Kalaulah laki2 atau wanita mengaku tak punya tempat sampah, dengan kata lain hanya memendamnya begitu, saya sarankan utk segera 'memiliki' tempat sampah. Terutama sih sampah2 bermuatan negatif, tak baik  disimpan di dalam tubuh. Kalau kelamaan, bisa membusuk di dalam diri dan bisa berakibat penyakit pada fisik. Umm.. saya ga bisa membuktikan nya scara ilmiah dsini sih. Mungkin bisa tanya langsung ke pakarnya. Yg cukup saya yakini itu slogan: Mensana in corporisano. Di dalam jiwa yg sehat terdapat tubuh yg sehat. -hhaha.. saya anggap kalimat ini reversible. Ya..ada benarnya juga...

Nah, tempat dan cara membuang energi negatif tiap orang berbeda2. Sekarang sudah jamannya media sosial. Yang maya ataupun nyata. Kalau dulu mungkin masih berlaku media sosial nyata. Alias curcol one on one directly. Kalau sekarang, banyaknya media sosial maya alias dumay-dunia maya. Ada yg mengungkapkannya dengan status di media sosial macam fesbuk, twitter, line, path, umm..apalagi ya..

Ada yang via grup yg lebih kecil, sperti wasap, telegram, bbm. Biasanya mereka yang membuang "sampah" mereka disini sudah punya ikatan tertentu dan kepercayaan tertentu pada grup ini. Terutama grup "ganks" gitu gan, yg anggotanya mungkin kisaran 4-10 orang. Mungkin grup yg sudah punya ideologi yg sama atau latar belakang yang sama. Karena kepercayaan tadi, rata2 member dari Grup "ganks" ini sudah saling mengetahui masalah2 satu sama lain atau bahkan sudah bisa menilai karakter tersembunyi dr seseorang. "Setiap singa itu menyembunyikan sisi kucingnya kok".
Diluar dia boleh jadi seperti singa, tp tiap mereka juga ada sisi lemahnya. Dan biasanya grup ini mengetahui dan memakluminya.

Ada juga golongan lain yang terbiasa membuang "sampah"nya dengan menulis/blogging. Biasanya sih para pelaku ini menggunakan wordpress, blogspot, atau tumblr. Ya..kalo jaman dulu nulisnya di buku "dear diary", kalo sekarang banyakan diary nya online lah ya.

Yang lain? Mungin ada yang tak mengungkapkannya dengan kata. Ada yang membuang energi negatifnya dengan kegiatan/aktivitas fisik. Contoh nih ya: main timezone pilih wahana bermain tinju-an.. atau yg agak elit terutama di kota2 metropolitan, ada yg namanya klub petarung, klub tinju mungkin. Dan lain2. Dan lain2.

Satu hal.. yang saya masih belum bisa mendefinisikan dengan jelas, apakah membuang sama dengan melampiaskan.. maksudnya melampiaskan misalnya: main game sampe seharian semalaman, atau "jajan" di tempat sembarangan, minum miras sampai mabuk. Kalo yang ini ga baik ya Gans. Sebesar apapun masalahmu, sebesar(kecil) apapun imanmu, jangan sampai melampiaskannya dengan hal2 yang sudah jelas dilarang agama dan negara ya..inget akhirat gan.

Dan.. ada baiknya kalau kamu punya sampah, utarakan saja sama yg Maha Menguasai Jiwa.. jika sampahmu itu berupa masalah, kegalauan, kegelisahan, amarah,kesedihan, atau apapun.. mudah2an Ia menurunkan ketenangan skaligus solusiNya untukmu.

Kamis, 04 September 2014

Nenek

17 Mei 2014

Seperti biasa, (aku berusaha merutinkan) setiap bulannya aku pulang ke kota halaman. (dibilang kampung juga bukan, dibilang kota modern juga bukan, hhe. Tapi memang asal kotaku berasal dari luar Pulau Jawa). Namun, kepulanganku kali ini berbeda. Kakak laki-lakiku akan menikah, mengakhiri masa lajangnya. Bliau adalah kakak laki-lakitepat di atasku. Yah, bisa dikatakan beliau adalah kakak laki-laki ku yang terdekat. Makanya aku mengusahakan untuk menghadiri pernikahannya. He.

Sebuah rutinitas biasa pula, aku berangkat dari kota rantauan, Jumat malam dengan menggunakan bus Damri, dan tiba di kotaku pada Sabtu subuh atau pagi hari. Namun ada yang berbeda pada kepulangankukali ini. Biasanya, ayahku sudah stanby di depan gang rumahku untuk menjemputku yang turun dari bus damri dengan motor gigi-nya yang mulai lusuh. Namun, kali ini, aku dijemput oleh kakakku yang esoknya akan menikah dengan motor gede-nya yang tak biasa pula ia gunakan. Lho, kenapa? Ada yang ingin tahu? Kalo tidak ingin tahu, aku juga akan memberitahu, hhe. Pada hari itu, ayahku ada kondangan di kota lain yang jaraknya cukup jauh, sehingga ia harus berangkat subuh hari bersama rombongan kantornya. Jadinya kakakku yang menjemput.

Ah… segaarr sekali rasanya menghirup udara di kampung eh, kota halaman yg masih segar. Apalagi pagi hari. Meskipun tidak sesegar udara pedesaan yang msh sangat menyegarkan. Jauh berbeda dengan ibukota. Terpaan angin pagi itu membawaku kepada memori masa lalu melewati jalan itu. Ah, sudah, sudah. Aku sedang tidak ingin bermelankolis di saat yang ini, karena aku sudah kebelet mau ke toilet sejak di bus tadi. Heheh. Ya, akhirnya motor kakakku sampai di rumah. Alhamdulillah,, akhirnya sampai rumah juga. “assalamu’alaykuuuum~~~” sapaku ke para ahlul bait.
Karena aku sudah kebelet sedari tadi, aku segera ke kamar, berganti baju seadanya, dengan tetap memakai jilbab (karena saat itu dirumahku sudah ada kakak iparku yg dari hari sebelumnya sudah datang dari Bogor), lantas segera ngibrit ke kamar mandi.. hueehehehe…

Yak, rumahku kali itu tidak begitu riuh seperti jika yang perempuan yang menikah, krna kebudayaan disni, tempat hajatan nikahan itu di tempat mempelai wanita. Keadaan rumahku kian waktu kian lusuh, karena penghuninya sudah mulai berkurang. Kakak2 tangguhku sudah memisah ke rumah sendiri alias berkeluarga. Karenanya, ada sebuah keinginan untuk membersihkan dan membereskan rumahdan seisinya. Meski akusadar, akutidak mungkin melakukannya sendiri. Hhe. Ups, kembali ke topik. Pagi itu, ibuku sudah membelikanku nasi uduk dan lontong sayur sebagai sarapan di pagi itu. Usai sarapan, beberes pagi, dan seperti rutininitas biasa, seolah tak aka nada sebuah hajatan yang akan diselenggarakan. Bedanya, hanya lebih ramai dari biasanya karena beberapa saudaraku pada datang. Aku ngapain? Ohya, satu hal yang ingin kuceritakan. Begitu aku sampai di rumah, aku sempat mengobrol dengan kakakku yang esok akan menikah. Yah, smacam curcol.. he. Satu yang kemudian membekas dari pembicaraan pagi itu adalah ia mengatakan:
“Ketika ijab qobul, yang berat itubukan ucapan “saya terima nikahnya, dst” bukan, tapi yang berat adalah pengucapan syahadatnya. Itu yang sungguh2 berat…”
Mendengarnya, aku terdiam. Sejenak. “Benar… itu yang berat… namanya juga, mitsaqon gholizho..” jawabku.. tersenyum, berfikir.
Yah, kami sama2 terdiam. Dan akhirnya melanjutkan obrolan seputar pernikahan dan rumah tangga, lantas berlanjut lagi ke pembicaraan yang lain. Heu..

Pagi itu, usai beberes rumah,aku ke kamar, bermaksud membayar hutang perjalanan semalam, yakni Tidur. Heheh…
Sungguh, banyak hal yang berbeda pada kepulanganku kali ini.
Kali ini pula aku berencana untuk tidak membeli oleh-oleh, karena kufikir tidak akan sempat kesana. Namun ternyata kakakku hendak membeli ke toko langganan tempat kami membeli oleh-oleh. Oh? Emang gapapa ya? Terselip rasa kasihan dan ga enak karena,masak pengantin yang besok mau nikah, masih keluar2 rumah sih.. tapi aku hanya berdoa, semoga tidak terjadi apa-apa. Aku bermaksud ikut ke kesana (tokonya) pula, untuk membantu kakakku.
Dan saat itu pulalah, aku mengenang kembali jalan-jalan yang pernah aku lalui, dan kenangan apa yang ada di tempat itu. Sepulang dari membeli oleh-oleh, aku beres-beres di dapur. Di rumah saat itu hanya ada aku dan kakakku. Ayah mengantar kakak perempuanku yang sedang hamil ke bidan. Ibuku pergi mencari jilbab dengan warna yang sama sebagai seragam untuk esok harinya. Kakak iparku..aku tak tau ia kemana.

Di tengah beres2, tiba2 ada suara teriak2 dari arah ruang tamu. (kalau Bahasa Jawa istilahnya, Bengok-bengok). Aku heran. Kakakku juga heran. Suara yang tidak begitu kami kenali.
Kakakku akhirnya mengecek keluar ternyata…. Ternyata…ternyata…. Nenek dari kampung. Bahhkan, kakakku hamper-hampir ga mengenali. Ya Allah… ketemu nenek yang sudah lamaa sekali tak bersua. Buru-buru aku menghampiri dan menyalimi nenekku. Dan Alhamdulillah nenekku masih mengenaliku dengan baik. Yapp.. aku menekankan pada diriku sendiri, bahwa Ia seorang nenek. Aku segera membuatkan minum, dan menyiapkan kamar untuknya, duh, heboh. Aku heboh sendiri. Karena, di rumah hanya ada aku dan kakakku, berdua saja. Mana rumahku itu, asal kamu tau, dan udah aku jelaskan di atas, adalah saaangat berantakan. Hhehe…
Wah, wah,wah, gak ketemu nenek belasan tahun itu rasanya sesuatu, terakhir bertemu beliau itu kalau tidak salah SD kelas 6. Kenapa? Karena aku sudah tidak tau lagi bagaimana kabar beliau saat ini. Apakah beliau punya penyakit tertentu, atau tidak, dan seterusnya, dan seterusnya.

Nenekku secara sekilas Nampak sehat wal afiat, meski usianya smakin senja. Pendengarannya sudah sangat2 berkurang. Jika ingin berbicara dengannya, kamu harus cukup 'berteriak' di dekat telinganya. Kata2nya pun semakin tidak jelas. Ditambah, ia sering berbicara dengan bahasa jawa. he..he.. (tambah pula aku semakin tak mengerti^^;). Tapi, sekali lagi, ia nenekku. Aku hanya membayangkan, bsok, bapak ibuku pun akan menua seperti beliau, dan akupun suatu saat akan menua (jika Allah izinkan aku mengecap usia senja). Aku...menempatkan diriku sebagai cucu yg yah, kekanakan. he, biar pembicaraan kami bisa masuk.

Selama aku dan beliau disni, jika tidak ada urusan rumah tangga yg kukerjakan, aku menemani nenekku mengobrol. kami mengobrol apa saja. Dari mengenang masa kecil, menceritakan sejarah bapakku tempo dulu, dst, dst. Ada hal yg sebenarnya ingin aku tanyakan, namun belum sempat tertanyakan. Mengenai silsilah dan tentunya sejarah kepindahan keluarga kami dari Jawa ke Sumatera. Sungguh, aku penasaran dengan ini. Ya mungkin kalau jodoh lagi, kalau ketemu lagi, bisa ditanyakan kepada beliau.

Ada banyak hal2 yang menginspirasi dari beliau.
Salah satunya dan yang menjadi refleksi bagiku ialah: Lisannya tak pernah berhenti berzikir. Tak pernah sekalipun zikirnya terhenti, kecuali pada saat ia berbicara (ngobrol), Sholat, di kamar mandi, dan tidur. (yaiyalahya)
Sampai-sampai, aku sempat terheran dengan suara2 'aneh' yang datang dari kamar,ternyata suara 'komat-kamit' zikirnya. Mungkin karena bicara yang sudah kurang begitu jelas sehingga memang tidak terlalu jelas apa yang ia ucapkan. Namun, itu semua kembali membuatku tertegun, kagum, sekaligus malu.
Dalam setiap obrolan dengannya, tak lupa ia selalu mengingatkan untuk tak lepas dari solat, mengaji, zikir, dan doa. Rasanya tak ada ucap yang sia-sia.

Begitulah.... sedikit cerita dari nenekku. :)
Nenek yang sudah lama tak bersua,yang saat bertemu kembali semacam menjadi pengingatku akan berbagai hal. Tentang usia, tentang kedekatan kepada Allah, tentang mengurus mereka yang tua dan akan tua, tentang jasa, tentang cerita. Semuanya...
Smoga manfaat..

Sabtu, 26 Juli 2014

Tak Cukup Sehari

Meraup 'keberkahan' itu seperti halnya memeras jeruk. Takkan kau biarkan setetes pun tersisa...


Hanya ingin berbagi...

Mengenai berbagai hikmah dan hal yg luar biasa berkesan bagi saya usai i'tikaf (yg hanya) semalam di Masjid At-tin (milik alm.ibu Tien Soeharto, semoga Allah melimpahkan rahmat kpadanya).

19 Juli 2014-21 Ramadhan 1435 H

Aku beranjak dari kosan pergi ke masjid atTin sekitar jam 14.30 sehingga tiba disana saya belum sholat ashar. Karenanya, saya bergegas 'mencari' ruang sholat. Ini kali pertamanya sy mendatangi dan memasuki masjid yg cukup besar ini (kurasa, no2 stlh masjid Istiqlal). Bingung? Iya.
Ada bberapa tangga dan pintu menuju ruang sholat. Dari 2 tangga saya naiki dan menemui gerbangnya, ternyata 2 gerbang tersebut di kunci pula (karena bukan pintu dan gerbang utama, dan biasanya hanya dbuka waktu magrib isya dan subuh).

Biar ga semakin lama saya terlihat cupu, Saya bertanya kpd orang (yg nampaknya) panitia i'tikaf atau pengurus masjid, dan akhirnya sy tawaf mengelilingi masjid utk mencari tangga utama menuju ruang sholat. Maaf, kdg suka cupu di tempat baru. 😅. Dan akhirnya ketemu juga tangga utama menuju ruang sholat. Keadaan dsna cukup ramai. Banyak orang berlesehan. Baik d selasar, lorong, maupun d dalam ruang sholatnya.
Ngapain? Macam2.. ada yg tidur, duduk2, berbincang dgn rekan d sbelahnya, tilawah, dan sholat. Namun sbgn besar yg saya temui adlh mreka yg sedang tilawah. Tas2 besar bergeletak rapi, di sisi2 mereka yg sudah berada dsna.

Sy sholat ashar, lalu tilawah... Sungguh, saya teresonansi oleh semangat tilawah yg begitu kuat disana, karena setiap sudut matamu menyapu, maka tak akan lepas pandanganmu dari orang2 yg tilawah dan ibadah.. :')

sembari menunggu teman i'tikaf sy yg belum kunjung datang, qodarullah, sy 'dipertemukan' oleh seorang ibu2, tepatnya (maaf) janda beranak 1. Kami berbincang. Dan ia menceritakan kehidupannya, dan perjuangan kehidupannya. Sampai akhirnya ia bertanya kpadaku:
I: "adek umurnya berapa?"
R:"25 bu..."
I:"Msh kuliah apa udh kerja?"
R:"Kerja bu.."
I:"Saya umur 24 sudah jadi bos..."
R:.......

Lantas saya terdiam, tertegun, dan berfikir... usia 24? Saya sudah ngapain aja?? Jadi apa?? it becomes a big question in my mind. (1)

Dan ia pun melanjutkan kisah nya. Kisah yg pula menginspirasi bagi saya.


***********************************************************

Kegiatan i'tikaf berjalan sbgmana mestinya. Smakin malam, smakin banyak org yg berdatangan. Hampir memenuhi ruang utama sholat dan selasar lorongnya.

Lagi2, pemandangan yg sy temui tak lain dan tak bukan adalah ibadah. Sholat, dzikir, dan tilawah, itulah aktivitas yg mendominasi. Orang tua, si mbah2, anak muda, bahkan anak kecil!

Barangkali di antara kita ada yang berfikir:
>>> Si mbah2 mengaji? ~ah itu sh wajar, toh mereka sdh mendekat tanah, harus banyak2 amal dan taubat.
>>> Anak kecil mengaji? ~ah itu juga wajar, namanya juga anak kecil, semangat masih 45.

Lantas siapa yg tdk wajar? Anak muda?........
hm..bukankah seharusnya anak muda-lah yg sewajarnya paling semangat ibadah? karena mereka msh memiliki energi serta fisik yg baik dan sehat). Saya? Ya, saya akui sy tmasuk golongan muda. Dan sy malu, sangat malu, mendapati mereka yg barangkali sudah rabun matanya, sudah melemah fisiknya, namun semangat ibadahnya lbh besar dr yg muda..
"hey kau anak muda? Kemana saja kau?" Ah, batinku meratapi diri sendiri.. "Rin, masa kamu kalah sama simbah2?" (2)

***********************************************************

Hal menyejukkan berikutnya adalah melihat sekeluarga i'tikaf bersama. Kakek, cucu, bapak dan ibu. Si kakek tilawah, si kakak tilawah d samping si kakek. Ibu menjaga si adik yg paling kecil utk tidur. Dan si bapak, pun tilawah di sisi yg lain.

Dan beberapa jam brikutnya, sang kakek dan kakak lelah tilawah, mereka tidur. Gantian si ibu yg terjaga dan ia tilawah. Kapanpun dimanapun, sungguh, qur'an menjadi pegangan yg tak lepas di tangan dan mata. :')

Dan aku bergumam, Ah...smoga kelak aku bisa memiliki keluarga sperti ini.. :') (3)

***********************************************************

Sampai pada sesi sholat tarawih, salah satu saat yg ku tunggu. Tarawih diimami seroang hafidz quran. :')

23 rokaat yg pada sbgannya dijeda dengan ceramah yg juga menginspirasi. Sampai pada sholat witir rokaat ketiga, sang imam membacakan doa qunut. Dan di akhir doa qunut tersebut, sang imam mbacakan doa:
"Allahummansur ikhwanana fii filistiin.. allahummansur mujahidiina fii kulli makan wa fii kulli zaman..."
Sontak tubuhku merinding.. terdiam..
Allah....kabulkanlah.... (4)

***********************************************************

Usai sholat tarawih, rangkaian kegiatan i'tikaf dilanjutkan ceramah. Dari pihak panitia i'tikaf/pengurus masjid mendatangkan seorang Ustad bernama Ustadz...(maaf saya lupa, huhu). Ia salah seorang penggiat dakwah di Papua. Ia berbagi cerita pengalaman dan cita2nya mengenai dakwah di Papua, di daerah pedalaman. Cita-citanya ialah ia bisa meletakkan tangan di dadanya setelah adzan subuh dapat berkumandang di bumi Papua dan umat islam disana hafidz qur'an. Sungguh...amat mneginspirasi, skaligus membuat saya malu..:'( (5)

mungkin kisahnya akan saya tuliskan di bab yg lain. smoga Allah mengizinkan.

Usai ceramah, kegiatan i'tikaf di lanjutkan masing2. Ada yang memilih tidur,karena sudah lelah mungkin, ada pula yang lanjut dengan tilawah. Aku sendiri? Aku memilih utk lanjut tilawah. Aku tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini. Jauh-jauh aku datang dari kosanku, kemari, jika hanya pindah tempat tidur, mungkin aku hanya akan menyesel senyesalnyesalnya.

tepat pukul 12 aku beranjak tidur, mengistirahatkan diri untuk nantinya qiyamul lail. dan tepat pukul 1.30, orang-orang sudah mulai terbangun. pun demikian aku. aku bergegas ke toilet dan mengambil wudhu. aku tidak ingin ketinggalan satu rokaat pun sholat qiyamul lail berjamaah. dan alhamdulillah, selang beberapa saat seusai aku kembali ke ruang sholat, qiyamul lail akan segera dimulai.

dan, betapa syahdunya sholat malam saat itu. :')
ayat-ayat yang dibaca lebihpanjang. dan aku cukup familiar dengan surat-surat yang dibaca sang imam. Albaqoroh dilanjut ali imron, dan annisa. huhu... sungguh syahdunya. itulah pertama kali daiam hidupku, aku bisa sholat malam selama itu. lantas aku membayangkan bagaimana sholat yag diimami oleh rasululloh.. :')
berdiri lama, berusaha utk tetap meng-khusuk-kan diri, dan menikmati, mnghayati lantunan ayat-ayat yang dibacakan, aku berusaha bertahan. kaki mulai pegal, namun belum sampai kesemutan. dan kepala mulai pusing, karena berdiri begitu lama. bahkan aku merasa melebihi latihan baris berbaris pramuka yang pernah aku alami sebelumnya. masyaaAllah :'D
namun sungguh, wallahi, disanalah letak nikmatnya. jamaah lain, ada yang di tengah solat,memutuskan untuk duduk, karena tidak kuat. aku? sempat muncul keinginan itu, namun aku terus berusaha bertahan. tetapbertahan.. :')
sambil membatin dalamhati.."Allah, kuatkan hamba.. untuk tetap dapat menikmati qiyamullail ini... :')"

hingga sampailah di penutupnya witir. Doa qunut kembali terpanjat di rokaat terakhir. dan.. sungguh, setetes aliran hangat dari mata ini tak mampu kubendung lagi, saat sang imam memanjatkan doa-doauntuk paletina.. gaza.. doa-doa yang terusss dibacakan berulang kali..I can't bear it. X'(
"...allahummanshur mujahidiina fi filistin...." :'(
"...allahummanshur ikhwanana fi ghozzah...." :'(
"...allahummanshur mujahidiina fi andunisiy...." :'(
juga doa yang artinya "yaAllah, berikanlah aku karunia utk dapat melakukan taubat nasuha, sebelum hamba mati..." :'(
jamaah terdengar sesenggukan keras, mendalami makna doa yang dilantun oleh imam.
doa-doa yang menandakan kepasrahan betapa lemahnya seorang hamba kepada Dzat Yang Maha Segala..
oh, Allah..

suasana yang saaangat sangat menggugah jiwa, iman, dan aqidah kita. suasana yang membuatku merasakan kenikmatan luarbiasa dalam beribadah. suasana yang membuatku merasa ingin terus berada dsini, mendekatkan diri, beruzlah, bermesra pada sang pencipta, menjauhi penatnya kehidupan dunia. namun, aku harus kembali berjibaku dalam kehidupan dunia(wi).
Wallahi, ini, tak cukup sehari...
Smoga Allah selalu mengkaruniai kita kenikamtan untuk beribadah kepadanya.. dimanapun aku (kita) berada.. :')

aamiin...



see you ramadhan.. i'm gonna miss you again. :')
thanks Allah...