Selasa, 23 November 2010

EPIK SANTRI: Pendatang Setia

satu pagi, seperti biasa, kelas di surau kami tetap berlangsung, meskipun beberapa waktu yang lalu sempat terhenti karena kejadian meletusnya Gunung Berapi di kota tempat kami tinggal.

langit masih cukup gelap. seperti biasa para santri sedang bersiap masuk ke kelas. ada yg menyicil mencuci, masak, bersih-bersih, macam-macam. tak terkecuali aku. aku sendiri menyetrika pakaian. biasanya para santri memang sudah bersiap-siap, agar setelah kelas usai bisa langsung "bertebar" di muka bumi. hufh, dasar orang-orang aktivis. yah,aku sangat menikmati suasana seperti ini.. pun, tak jarang aku senyam senyum sendiri. "subhanallah ya urusan aktivis itu..."fikirku.

sekembaliku ke kamar usai menyetrika, saat aku melewati ruang keluarga asrama kami, langkahku melambat. lamunanku buyar oleh suara terbata-bata sedang mengeja bacaan qur'an. pandanganku terhenti pada sosok wanita di ruang keluarga itu. aku memandangnya, lalu wanita itupun balik memandangku. ups, aku kaget. serta merta aku menyunggingkan senyum kepadanya sambil sedikit menundukkan kepala. ia membalas senyumku, lalu melanjutkan bacaan qur'an..
subhanallah.. sosok itu segera memenuhi fikiranku. namun...

teeet... teeeet... teeeeet.... bel berbunyi.
saatnya aku harus segera bergegas ke kelas. dan sosok wanita itu segera menghilang dari fikiranku.


keesokan harinya,
aktivitas pagi kembali berlangsung, bedanya, pagi ini tidak ada kuliah kelas, melainkan tahsin. aku bersiap lebih awal dari biasanya, walaupun posisiku saat itu sudah menjadi pengajar. dimana dalam adab para penuntut ilmu, seyogyanya murid yang menunggu gurunya datang ketimbang guru yang menunggu muridnya datang. tapi bagiku tak masalah.. karena banyak yang bisa dilakukan sembari menunggu murid datang: tilawah, murojaah, atau dzikir ma'tsurot. :)
kelas tahsin ini memang kelas yang paling menerapkan disiplin ketimbang yang lainnya. jika telat, konsekuensinya adalah santri harrus buang sampah.. hoho. ^^

sembari menunggu, saat aku masih asyik dengan ma'tsurotku, ada yang mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
sosok setengah baya, berkerudung putih, berpakaian rapih dan bersih, memasuki ruang mushola kami. ia segera menuju ruang transisi, dan menunggu kepala sekolah qiro'aty kami.
hm..wanita yang kemarin..fikirku.

ammah kepala sekolah qiro'aty segera datang, ia bersiap untuk mengajarkan wanita ini tahsin qur'an.

teeeeeet...
kelas tahsin mulai.
dinding-dinding ruang kelas seketika bergema oleh lantunan doa-doa pembuka belajar dan klasikal qiro'aty di tiap kelas. suara tilawah santri saling sahut menyahut, seolah tak mau kalah satu sama lain.

kebetulan spotku mengajar berdekatan dengan bilik kepala sekolah qiro'aty yang saat ini tengah mengajar wanita tadi. dan hijab pembatas antara kami sedikit terbuka, sehingga aku bisa melihat wanita tadi yang sedang menyetorkan bacaan qiro'atynya.

"Ja.. ja-ba-kho." teriak wanita itu.

"ulangi.. " seru kepala sekolahku.

"ja-ba-kho."

"kho-ro.. kho-ro-ja."

"coba ikuti, chhhoo..., chhoo... lebih kotor lagi" tegas kepala sekolah memperbaiki.

"kho, chhoo..." teriak wanita itu sekali lagi.

sesekali, aku menengok ke arah wanita tadi. hatiku terkagum melihat semangatnya yang luar biasa untuk bisa membaca qur'an. meskipun masih banyak salah-salahnya, ia tetap semangat untuk belajar dan memperbaiki kesalahannya.
melihat wanita ini, entah kenapa semangatku untuk mengajar sekaligus membaca alqur'an semakin bertambah.. dan aku semakin bersyukur pada Allah, atas nikmat belajar tahsin yang sudah kudapatkan.

.....END.....



ini adalah kisah nyata.
wanita tadi adalah seorang ibu rumah tangga kaya yang tinggal di sebuah perumahan yang cukup elite di dekat surau kami. setiap beberapa kali dalam satu pekannya, wanita ini senantiasa datang ke surau kami untuk belajar qiro'aty.. bayangkan, seorang ibu rumah tangga, datang subuh-subuh buta, belajar tahsin qiro'aty, belajar supaya bisa membaca huruf-huruf qur'an meskipun sering salah dan mengulang..subhanallah.. jika melihatnya langsung, bisa jadi semangatmu akan ikut tergugah..


apa yang bisa kita petik??
satu hal yang saya ambil adalah..
ketika seseorang sudah terpenuhi materinya, apa yang mau ia cari lagi? mestilah ia akan kembali belajar tentang agamanya.. ia akan mencari ketenangan dalam hidupnya. sumber ketenangan sesungguhnya adalah

hal kedua yang bisa dipetik adalah wanita ini sudah selesai dengan dirinya dan keluarganya. bayangkan, subuh-subuh sudah keluar rumah untuk belajar. tak mungkinlah ia meninggalkan suami dan anak-anaknya pagi-pagi sebelum ia menyiapkan sarapan dan lain-lain untuk keluarganya. inilah contoh manajemen yang baik, khususnya buat para calon ibu.. :)

hal ketiga yang bisa dipetik adalah inilah contoh robtul 'aam..
kalian tahu, wanita ini sering sekali mengirimkan makanan untuk smua santri di surau kami. wanita ini kerap mengajak ibu-ibu lainnya untuk berkunjung, ikut mengaji di surau kami. bahkan ia menjadi inisiator-mengawali pengajian yasinan di barak pengungsian di dekat surau kami... ia menjadi bagian dari para pendukung dakwah..
sibghotallah.. wa man ahsanu minallahi sibghoh..

last, but not least..
mari kita persiapkan diri kita masing-masing agar siap melakukan dakwah ke masyarakat, saat esok kita sudah benar-benar terjun di dalamnya..
rencanakan proyek itu, dan plotkan sebagai salah satu bagian dari Life plan kita.


allahu'alam.

Rabu, 27 Oktober 2010

EPIK SANTRI: Romantisme bersama(nya)...

Seorang santri tanggung sedang duduk tepekur, terdiam, di salah satu sudut kelasnya. Di tengah suara dengung menyerupai lebah, tanda gemuruh ayat-ayat Qur’an yang dibacakan memenuhi ruangan, menanti sang Ustadz datang, ia memandang sebuah benda “keramat” berwarna hijau lusuh di hadapannya. Benda keramat ini bernama “alqur’an”.

sebuah potongan monolog dari sebuah pemikirannya yang “aneh” mulai berlangsung di dalam fikirannya:

“wahai Qur’an yang mulia... mengapa aku harus membaca mu?? dengan rutin, setiap hari, bahkan setiap waktu? Bahkan dengan capaian minimal 1 juz per hari??” Could you answer my question, please??”

Sang Qur’an terdiam.

“wahai Qur’an,maukah kau menjawabku??

Sang Qur’an masih terdiam. Hanya suara-suara dengung menyerupai lebah itu yang terdengar.

Sudahlah, aku tau kau tak akan menjawabku..

Aku masih memandangmu.. dan masih memandangmu..lalu mulai membacamu...walaupun pertanyaan itu terus berkutat di fikiranku... sambil tetap membacamu..
Aku tak memungkiri, bahwa di setiap membacamu, aku selalu terkagum.. aku selalu jatuh hati pada apa yang kau kandung... apa-apa yang tertuliskan padamu.. dari sini, aku menjadi tertaut pada Dzat yang telah menuliskanmu itu.. karena sejatinya...ayat-ayat ini adalah Surat Cinta-Nya untuk ku, untuk manusia smuanya..kala ku membacamu, ketenangan itu datang, kerisauan akan penatnya urusan dunia seakan menjadi ringan. Dan tak ada yang perlu aku khawatirkan akan masa depan.. kecuali rasa takut bahwa yang sedang ditegur adalah diri yang hina yang berdosa ini.. serta rasa harap dari doa –doa yang terlantun, yang di ajarkan para nabi kepada kita, dalam ayat-ayatnya.

Ditengah syahdu ku membacamu, sang ustadz datang. suara menyerupai “lebah” itu terhenti seketika. Seperti saklar otomatis yang seketika mematikan tape radio. Aku pun mengakhiri untuk membacamu, “nanti lagi ya, wahai Qur’anQu...aku akan membacamu lagi setelah ini. Saat ini, Ustadz hendak mengajarkan ku tentang bagaimana mengenalmu, mengajarkanku maksud dari ayat-ayat yang dikandung olehmu, dan tentunya... mengenalkan penulismu padaku.. “

=o0o=

Hari-hari berlalu... santri ini menjalani aktivitas padatnya seperti biasa, begitu pula dengan manusia-manusia lainnya. Hingga magrib kembali menjelang, Ia pulang ke ‘rumah cahaya’ nya. Membawa lelah dan penat yang kadang menyerap senyum dari dirinya. Tetapi seolah semua itu terserap kembali sesampainya di ‘rumah cahaya’ ini. I’m so grateful of being here..

Aktivitas surau dimulai. Hingga kemudian sampai kembali di momen yang sama seperti hari-hari sebelumnya, sambil menunggu ustadz datang, entah kenapa pertanyaan itu muncul kembali..

sebuah potongan monolog dari sebuah pemikirannya yang “aneh” kembali berlangsung di dalam fikirannya:

“wahai Qur’an yang mulia... mengapa aku harus membaca mu?? Dengan rutin, setiap hari, bahkan setiap waktu?dengan capaian minimal wirid harian 1 juz??” Could you answer my question, please??”

Sang Qur’an terdiam.

“wahai Qur’an,maukah kau menjawabku??

Sang Qur’an masih terdiam. Hanya suara-suara dengung menyerupai lebah itu yang terdengar.

Sudahlah, aku tau kau tak akan menjawabku..

Aku masih memandangmu.. dan masih memandangmu..lalu mulai membacamu...walaupun pertanyaan itu terus berkutat di fikiranku... sambil tetap membacamu..

=o0o=

Begitu pula yang terjadi di hari-hari selanjutnya. Pertanyaan itu selalu muncul saat hendak membaca risalah Kalam-Nya..

Sampai suatu ketika, Allah menjawab pertanyaan santri ini dan menyadarkannya melalui lisan mudhirnya.. dan akhirnya, ia menemukan jawaban itu.. jawabannya adalah.

Karena...
karena Qur’an.. dialah yang akan MAU menemani kita ketika esok kita akan menghadap Dzat di hari yang tak seorang pun mampu mengelak.. dialah yang akan akan datang memberi syafaat tatkala, semua orang tak ada yang mau menemani kita saat pengadilan dan penghisaban sebenarnya.. bukan teman, bukan saudara, bukan pula orang tua kita...karena saat itu semua orang hanya tersibukkan dengan dosa-dosanya sendiri.. bahkan dia, akan mencari kita—menemui siapa hambaNya yang senantiasa membacanya..
dialah Alquran, dia HANYA akan datang menemani kita manakala kita MAU untuk menjadikan ALQURAN sebagai Sahabat di dunia ini..
Would you make a friendship with Alqur’an??

=END=

Sebuah pemaknaan atas rutinitas yang kerap dijalani..
Bisa jadi, sudah banyak lembar-lembar yang kita habiskan di tiap harinya, namun apakah itu semua benar2 membekas di hati kita..??
Atau malah, amat sangat sedikit sekali kita berinteraksi denganNya lewat Al-Qur’an. Yang ada adalah waktu2 sisa energi yang kita sediakan untuk Robb kita.. untuk berinteraksi dengan ayat2Nya.

Sebuah seruan untuk kembali pada Alqur’an..
Cukup Ia yang menjadi Sahabat Jiwa kita, kala beban2 hidup terasa amat berat untuk dijalani, kala ujian dan amanah terus menerus menggerus menguji kekokohan iman kita. Jadikan Al Qur’an sebagai sahabat jiwa kita... Ia akan menyegarkan kembali, jiwa-jiwa kita yang mungkin mulai melemah..

Tahukah kamu...
Esok, ketika hari pengadilan seseungguhnya tiba, Bahkan amal-amal kita sekalipun bukanlah jaminan yang berarti yang mau kita hadapkan kepada Allah... alangkah malunya diri ini jika harus menggantungkan pada amal-amal yang kita perbuat.. sungguh, tak pantas rasanya untuk “bangga” dengan amal-amal yang telah dilakukan. Bahkan, sejatinya, amal-amal yang “mampu” dan telah kita lakukan sampai saat ini –itu semuanya karena rahmat dari Allah.. bayangkan.. bangunnya dirimu di waktu malam, ringannya lisanmu untuk tilawah, kuatnya tubuhmu mengerjakan amanah, itu semuanya karena rahmat Allah. Maka syukurilah.. dan teruuus berharap pada Yang Memberi harap akan keistiqomahan dalam kebaikan. Dan jangan pernah berlepas dari petunjuk yang sudah Ia sampaikan kepada kita, sekalipun langkah terseok dalam menjalankannya.

Dan satu nasihat penutup tentang hidup di sesi ini..
Ketika sesuatu tidak sesuai dengan harapan kita, saat kita diuji dengan sesuatu yang TIDAK kita senangi, maka:
Jangan pernah tanyakan “kenapa?” tapi tanyakan “bagaimana aku harus menyikapi ini?”... dengan bentuk sikap yang diridhoiNya.. karena Allah melihat kedewasaan kita dalam menerima KEHENDAK-NYA.

Syukuri setiap hidangan yang Allah beri hari ini, karena hidangan ini hanya Allah beri sekali seumur hidup, tidak akan terulang. Karena Allah memberikan hidangan yang berbeda di tiap harinya berbeda... sekalipun nampak sama...

Enjoy your life.. smoga barokah..:)


Allahu’alam.

Selasa, 26 Oktober 2010

=lesson today..

Renugkanlah garis-garis wujud, karena..
ia adalah surat malaikat kepadamu
Tertulis disitu andaikata kau baca tulisannya.
segala yang tidak karena Allah adalah batil

Renungkanlah wujud ini dengan berfikir
kau lihat dunia yang rendah seperti khalayan
segala di atasnya akan musnah
dan tinggallah wajah Allah yang Agung
tidur meninggalkan matamu,
maka lihatlah
hikmah membangunkan jiwa yang tidur

maka haramlah atas manusia yang tak menyaksikan
hikmah Allah bila ia menikmati tidur

Renungkanlah apa yang perlu engkau renungkan
tinggalkan berpikir tentang Dzat Tuhan
dan jangan menolak Tuhan ketika engkau ingat

renungkan tumbuhan bumi, dan lihatlah..
tanda-tanda ciptaan Tuhan

Cahaya Tuhan bersinar terang
dan pikiran-pikiran manusia kebingungan
tetapi dalil-dalilnya jelas
pokok-pokok dan perak cemerlang
di atas cabangnya emas murni
matahari menyinari para makhluk
bintang berkilauan dalam kegelapan
sepanjang selalu berenang
terbang ke tujuan tak kuketahui
planet yang tinggi menerbangkannya
kebun yang indah menyegarkan
dan warna-warni mencengangkan matamu
di atas batang zabarjad menyaksikan:
bahwa Allah tidak punya sekutu



=Haqut Thariq fil Islam=

Rabu, 08 September 2010

Sombongkah Aku??

habis ndenger kultum menjelang buka...
di salah satu stasiun TV swasta, hari-hari akhir ramadhan.
dari Ust. Hasan Al Habsyi

ciri-ciri orang yang sombong adalah:
1. tidak mau menerima kebenaran dari mulut siapapun
2. tidak mau menerima kritik, tapi senang menghujat sana sini
3. tidak mau menerima teguran

----

hufhh...~_~
berat banget ya,
kadang yang namanya ego ga mau kalah, bahkan untuk sekedar mendengaaar saja. apalagi kalo bicara soal eksistensi diri. pasti tak mau kalah..


hmm...
yuk, kita coba mengingat kembali ayat alqur'an, tentang sebab dikeluarkannya setan dari syurga
yaitu ketika setan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam alaihissalam, namun karena setan merasa dirinya lebih baik dari nabi Adam alaihissalam, maka setan pun menolak untuk sujud. inilah cikal bakal kesombongan yang setan 'tularkan' kepada manusia agar mereka (manusia) pun punya sifat sombong juga, kalo sudah begitu, setan berhasil mengajak seorang teman atau bahkan lebih, untuk menemaninya disiksa di neraka besok.. na'udzubillah..smoga kita termasuk insan yang waspada atas jebakan2 setan ini.


kalau sudah bicara siksa Allah... ngeri rasanya.
tapi.., kadang secara ga sadar, kita sendiri sulit untuk di-bilangin,
kadang, kita merasa ga nerima dikritik orang lain, sekalipun apa yang dikritiknya itu adalah benar,
kadang, kita merasa analisis dan pengamatan kita lebih baik dari orang lain,
kadang, kita merasa pendapat kita adalah pendapat/argumen yang paling benar,
kadang, karena kita sudah makan asam garam lebih banyak, kita merasa jauh lebih tahu ketimbang orang lain,
kadang, karena posisi/jabatan kita berada di atasnya, kita merasa lebih tau dan lebih baik darinya,
atau kadang, karena usia kita jauh lebih tua dari nya seolah kita menjadi orang yang lebih tau dari dirinya.
kadang, ...kadang,... dan kadang yang lainnya, yang ternyata itu menunjukkan adanya kesombongan dalam diri kita,

sungguh saat itu, setan sedang menutup mata nurani kita untuk menerima kebenaran.

padahal ulama terdahulu, senantiasa mengajarkan kepada kita:
ketika kau bertemu dengan orang yang lebih tua dari dirimu, maka fikirkanlah, bahwa sesungguhnya orang ini lebih banyak amalnya dari diriku
ketika kau bertemu dengan orang yang lebih muda dari dirimu, maka fikirkanlah, bahwa sesungguhnya ia belum banyak berbuat dosa seperti diriku.


karenanya,pada dasarnya tak pernah ada kesempatan untuk kita menyombongkan diri.

karena.. tak layak-lah kita untuk sombong, teman. karena sombong itu ibarat pakaian dan pakaian sombong itu HANYA milik Allah azza wa jalla semata.
saat kita sedang Sombong, sungguh, kita sedang merebut pakaian ALlah. apa pantas kita memakainya?? wong kita bukan apa-apa...bukan siapa-siapa...

saya yakin, mungkin sebenarnya kita tidak pernah bermaksud untuk sombong tadi,
tapi ternyata apa daya, basyiroh kita masih kalah ketimbang hembus nafsu setan untuk menerima kebenaran.
mudah2an dengan kita mengetahui ciri-ciri sifat sombong tadi, kita berusaha untuk waspada dan menghindarinya atau minimal menguranginya. dan ciri-ciri di atas pastinya baru sebagian dari sekian ciri-ciri dari kesombongan itu.

dan trakhir di sesi ini... sebagai seorang muslim yang baik, Allah pun telah memerintahkan kepada kita untuk saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. :)
dan itulah tanggung jawab kita kepada muslim yang lainnya untuk mengingatkan tatkala saudara kita sedang khilaf. nah, yang perlu diperhatikan adalah cara-cara yang baik dalam menyampaikan dan mengingatkan. insyaallah, jika Allah mudahkan, semoga penulis dapat membahas ini di sesi yang lainnya.

Allahu'alam
penulis senantiasa memohon agar dilindungi dari sifat sombong..amin.

Minggu, 04 Juli 2010

Always be There.....^^

Allahuakbar…

If you ask me about Allah
And what I know about it
I’ll answer will be .....

It’s everything about Allah
The pure love to our soul
Who have created you and me,
The heaven and whole universe
The One that made us hold and free
The Guardian of His True believers

So when the time gets hard
There’s no way to turn
As He promises to you
He’ll always be there
To bless us with His love and His mercy coz
As He promises to you
He’ll always be there

He’s always watching us, guiding us
And He knows what’s in our little heart
So when you lose your way to Allah
You should turn
As He promises to you He’ll always be there ...

Could bring the sun from the darkness
Into the light
Subhanallah
Capable of everything
Should never feel afraid of anything
As long as we follow His guidance
All the way through a short time
We have in this life
Soon it’ll all be over
And we’ll be in His heaven
And we’ll all be fined

So when the time gets hard
There’s no way to turn
As He promises to you
He’ll always be there
To bless us with His love and His mercy coz
As He promises to you
He’ll always be there
He’s always watching us, guiding us
And He knows what’s in our little Heart
So when you lose your way to Allah
You should turn
As He promises to you He’ll always be there

Allahuakbar

Always be there_Maher Zein

Senin, 21 Juni 2010

studying abroad?? why not!

sedikit berbagi,

beberapa waktu yang lalu saya habis mengikuti sebuah seminar tentang study abroad akhir mei 2010 lalu, tepatnya tanggal 30, yang diadakan oleh salah sebuah perusahaan management indonesia. perusahaan ini merupakan lembaga riset pendidikan seluruh negara..perusahaan ini memiliki visi dan misi untuk membuat pemuda-pemuda indonesia bisa menempuh pendidikan diluar negeri. ohya, sekedar informasi, pendiri perusahaan ini adalah pasangan suami istri lulusan teknik sipil u-ge-em dan kedokteran u-ge-em, plus satu rekan mereka lulusan dari teknik elektro. hoho.. hebat ya!

yak, intro-nya cukup.

sekarang langsung saja bahas isi seminarnya.

informasi awal: memang.. tidak ada tawaran beasiswa disini, yang mungkin kebanyakan orang akan berfikir bahwa di setiap seminar luar negeri 'mesti' ada tawaran beasiswanya. NO. tidak ada tawaran beasiswa apapun disini.

tapi ada banyak informasi menarik yang ingin saya sharekan kepada sahabat setia faithfighter semuanya..

yuk mari...

pernahkah sahabat faithfighter bermimpi atau bercita-cita keluar negeri untuk melanjutkan sekolah di luar negeri??
saya tebak, hampir 80% sahabat akan menjawab: YA!
walaupun hanya sebatas lintasan hati.

tapi kemudian, sahabat akan berfikir, dua kali, bahkan dua-puluh-empat-kali kali, untuk benar-benar merencanakan studi kesana.

lantas apa yang biasanya menjadi kendala??

PARADIGMA PERTAMA,---> DANA



jelas, ini adalah poin utama kita. besar biaya pendidikan apalagi living cost-nya sangat-sangat mempengaruhi keputusan kita untuk sekolah ke luar negeri. tapi untuk beberapa negara, terutama negara-negara Eropa, nilai living cost sebanding dengan nilai pendapatan artinya, kalau kita part time disana, itu sudah cukup membiayai hidup dan kuliah kita, asal kita tidak boros.

saya cerita salah satu negara, sebutlah Jerman.
beberapa data yang diberikan tentang Jerman;

1. pemerintah jerman memberikan subsidi pendidikan bagi seluruh perguruan tinggi negeri di sana. biaya kuliah di jerman, jika diakumulasikan dan dkurskan selama 4 tahun, jumlahnya bisa 0-52 juta rupiah, artinya bahkan kuliah bisa GRATIS. kalau di Jepang: 528 juta, Prancis 8,5 - 15 juta.

2. untuk part time, tidak menutup kemungkinan untuk part time pada perusahaan2 besar. tapi, part time untuk pekerjaan-pekerjaan 'sederhana' pun, sangat-sangat dibutuhkan, seperti:baby sitter, cuci piring di restoran2 (cuci piringnya pun ga seperti di Indonesia, tapi pakai mesin), dll. dan gajinya pun jika dikurskn sekitar 6-7 juta setiap pekannya dan itu sudah cukup membiayai living cost, bahkan diinformasikan pula, kita bisa menabung.
nah, pekerjaan biasa aja besar (cukup) apalagi kalau bekerja parttime secara profesional pada perusahaan2 besar/khusus, pasti pendapatannya lebih besar.

kenapa bisa bgitu?
Pemerintah Jerman justru memberikan subsidi bagi mereka yang menganggur, sekitar 10-15 juta per pekan (ups, saya lupa per pekan atau per bulan ya..? intinya lebih besar daripada yang bekerja part time untjuk pekerjaan2 sederhana). wah, yang nganggur aja dikasih tunjangan, lebih besar pula, kayak gtu mah, acak ga usah kerja sekalian.hehe..

tapi inget, sekali lagi, jangan sampai terlena dan tergiur untuk menjadi TKI di Jerman. tujuan awal kita adalah mencariilmu..
kalau bisa nyari part time yang ada kaitannya dengan kompetensi kita kenapa ga, tapi klo terpaksanya ga dapet ya sudah..setidaknya ada upaya survive dan klo bisa kan ga minta orang tua.:)

3. selain part time, sumber dana juga bisa didapat dari beasiswa. artinya, kalau bisa mengupayakan beasiswa, itu jauh lebih bagus lagi. :)



....bersambung ya.

Sabtu, 19 Juni 2010

dibalik kisah nabi sulaiman...

sedikit hikmah di balik kisah nabi sulaiman alaihissalam..


kalau kita coba mengkomparasikan perjuangan masing-masing nabi ternyata berbeda-beda.
kondisi nabi yang berbeda...
keistimewaan yang berbeda..
jenis perjuangan pun berbeda..
tapi masing2 memberikan pelajaran berbeda dan sangat berharga untuk kita..
apa itu?

coba tebak,
siapa nabi yang sekaligus yang menjadi rasul dan juga raja??


ya benar,
tersebutlah,
nabi Sulaiman alaihissalam


kalo difikir2, emang Nabi Sulaiman dakwahnya ngapain??
kondisi udah aman,
islam sudah berjaya,
bahkan smua penduduk bumi,
binatang, bahkan jin, semuanya tunduk kepada nabi sulaiman..

bukankah ini merupakan kejayaan sebenarnya???
lah, kondisi sudah sangat-sangat nyaman.

nah,
disinilah,
ALLAH ingin mengajarkan kepada kita akan BAGAIMANA BERORGANISASI YANG BAIK.
betapa saat itu menunjukkan kemampuan dan kapasitas NABI SULAIMAN dalam memanajemen massa, memanajemen organisasi yang begitu besar.

coba bayangkan, tak hanya manusiia, tapi juga jin, dan seluruh makhluk bumi ini dikelola oleh nabi sulaiman.

seperti dalam kisah ketika nabi Sulaiman sedang mengabsen Prajuritnya dalam sebuah APEL SIAGA.
semua di absen tanpa satupun yang terlewat. dari Batalyon manusia, jin, hewan, termasuk burung-burung, tak ketinggalan.. (wah, sbanyak apa y?? saya ga bayangin ngabsenin orang satu per satu, mana ingat..>_<)



ya tapi itulah, salah satu keistimewaan beliau.

nah, sampai no urut absen xxxx~ tersebutlah burung Hud-hud..
"hud-hud..! hud hud ..??
kemana prajurit ku satu ini ini?" kata nabi Sulaiman.

Karena ketidakhadiran burung hud-hud tersebut, nabi sulaiman berjanji akan mengazabnya dengan azab yang keras, bahkan menyembelihnya.
tak lama kemudian, akhirnya burung hud-hud datang menghadap Nabi Sulaiman.
Burung hud-hud pun memberikan tabayyun knapa burung hud-hud terlambat.
Ternyata burung hud hud mencari berita tentang adanya seorang wanita yang menjadi pemimpin suatu negara dan dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
inilah yang kemudian membawa kemenangan dakwah dari kepimimpinan NAbi sulaiman,

dari sini, Nabi Sulaiman mengunjungi kerajaan Saba yang dipimpin oleh seorang wanita (di dalam alQuran disebutkan Imro'atul Aziz, bukan ratu Balqis) yang akhirnya masuk Islam dengan dakwah Nabi Sulaiman. Kisah tersebut tercantum dalam Quran Surat An-Naml ayat 22-23.

nah, luar biasa bukan?

coba kita tilik dari nabi sulaiman:
1> seorang pemipin yang sangat2 cerdas mengelola massa yang begitu besar
2> seorang pemipin yang sangat perhatian dengan prajuritnya, dan hafal semuanya..
3> betapa sosok pemimpin yang sangat disiplin terhadap prajurit2nya.
4> dan hikmah2 sterusnya,

(sdahkah kita menjadi qiyadah yang seperti itu?)

lalu,kita coba tilik dari burung hud hud:
1> burung hud-hud memang terlambat, tapi ternyata keterlambatannya ini memberikan informasi yang sangat berharga yang akhirnya membawa kemenangan dakwah pada masa nabi sulaiman
(sedangkan kita, telat? udah ga kasih kabar, dateng2 pun membawa masalah... huffh..-__-)
2> ada proses tabayun disini. dan betapa burung hud-hud sangat taat pada pemimpinnya (nabi sulaiman)
3> dan hikmah2 seterusnya


yah, saatnya kita belajar...
belajar berorganisasi,,

belajar menjadi pemimpin yang baik.. dari nabi sulaiman
belajar menjadi jundi.. dari burung hud-hud

mungkin kisah ini sering di dengung2kan,
tapi menerapkannya sungguuuh sulit

jadi qiyadah, kadang masih belum sabar ngadepin jundi yg 'angel'.
jadi jundi, kadang beraaat atas instruksi..

ya, kuncinya, KELAPANGAN HATi, insyaallah,
^____^

banyak ya yg bisa kita petik...




btw, gimana ya rupa burung hud-hud:

apakah seperti ini?















begini?


















atau begini?


















hehe,,
allahu'alam...

Selasa, 12 Januari 2010

Belajar husnudhon sama Allah yuk...!

Saya mendapatkan cerita dari seorang Ustadz, beliau dari seorang al-akh Ash-sholih, diriwayatkan bahwa:

Suatu ketika ada seorang ayah dan anak yang memiliki kuda yang sangat bagus sedang pergi ke sebuah kota. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan orang2, mereka berkata, “wah, Anda sangat beruntung memiliki kuda yang sangat bagus..”.

Sang ayah berkata, “Wallahua’alam, apakah ini anugerah ataukah musibah, saya hanya berhusnudhon kepada Allah, yang penting Allah ridho atas ini.”

Lalu sang ayah dan anak pun melanjutkan perjalanan lagi. suatu ketika di suatu tempat, kuda itu hilang, entah kemana. Lalu orang2 berkata kepada ayah dan anak tadi, “innalillah, sayang sekali kuda sebagus itu hilang..”

Sang ayah berkata dengan jawaban sama di awal, “Wallahua’alam, apakah ini anugerah ataukah musibah, saya hanya berhusnudhon kepada Allah, yang penting Allah ridho atas ini.”

Kemudian, tak lama setelahnya, kuda itu kembali kepada pasangan ayah dan anak tersebut. Lantas, orang2 berkata kembali kepada keduanya, “syukurlah, kuda yang bagus ini kembali pada kalian..”

Masih dengan jawaban yang sama, Sang ayah menjawab, “Wallahua’alam, apakah ini anugerah ataukah musibah, saya hanya berhusnudhon kepada Allah, yang penting Allah ridho atas ini.”

Waktu pun berlalu, Suatu ketika, terjadi peperangan antar sesama muslim, dan pemerintahnya memerintahkan wajib militer bagi seluruh laki2 di negeri tersebut. Suka tidak suka, mau tidak mau, semuanya harus mengikutinya. Pada saat yang bersamaan, si Anak dari Sang Ayah ini sakit, sehingga tidak memungkinkan untuk ikut berperang. Kemudian orang2 berkata kepada mereka berdua, “wah, kamu beruntung, tidak terlibat dalam perang yang paling tidak diinginkan ini, yakni perang sesama muslim”

Sang ayah maupun si anak menjawab dengan hal yang sama, “Wallahua’alam, apakah ini anugerah ataukah musibah, saya hanya berhusnudhon kepada Allah, yang penting Allah ridho atas ini.”

Peperangan antar sesama muslim pun terjadi, mereka tidak ikut berperang..
Waktu berlalu. Kemudian peperangan kembali berkobar, kali ini bukan peperangan sesama muslim, tetapi perang dengan orang2 kafir, para musuh Islam. Dan kali ini pun, sang Ayah dan Anak ikut berperang. Di medan itu, mereka berdua syahid, terbunuh oleh musuh islam.

Melihat hal ini, orang-orang berkata, “innalillah, mereka telah meninggal”.

Dan dengan meninggalnya mereka, tak ada lagi yang mengatakan “Wallahua’alam, apakah ini anugerah ataukah musibah, saya hanya berhusnudhon kepada Allah, yang penting Allah ridho atas ini.”, tak ada lagi statement khas dari mereka berdua.

Namun, orang-orang sangat yakin dan berkata, ”Pastilah mereka berdua syahid di jalan Allah..”

.END.

Subhanallah….
Sosok sang ayah dan Anak dalam cerita tersebut adalah sosok yang tidak pernah mengeluh, tak peduli, apakah itu dikatakan musibah ataukah anugerah yang menimpa mereka, yang mereka fikirkan dan kedepankan hanyalah husnudhon kepada Allah dan Ridho Allah atas mereka. Karena setiap apa2 yang menimpa mereka, pastilah itu sudah Allah tetapkan atas mereka. Lantas….
Sudahkah kita mengutamakan husnudhon kepada Allah dan ridho Allah atas kita, atas dakwah2 yang kita lakukan, atas ujian2 yang diberikannya….?
Allahua’lam bishshowab..

semoga kita bisa memetik hikmah dari kisah ini. konon, kalo ga salah, kisah ini terjadi pada zaman setelah kulafaur rasyidin (umayyah/habasyah/abasiyyah??)
jika ada rekan2 yang pernah mengetahui kisah ini dan ada yang keliru dari cerita di atas, mohon pemberitahuannya..^^

Senin, 11 Januari 2010

Menempuh Perjalanan Hakiki, Stasiun-stasiun dalam hidup (part one)

(from akhlak lesson 8.1.10 by ust.Syatori Abdurrouf with improvisation)

Pernah denger istilah Rihlah?

Pernah rihlah?

Kira2 Menyenangkan apa ga menyenangkan rihlah itu?

Hayook..yang jawab acung tangan..!^^

Ya, insya allah kita semua sudah mengenal kata ini, bagi yang belum, rihlah itu bisa diartikan sebagai perjalanan, biasanya ke tempat yang berbeda dari biasanya. Ngapain? untuk refreshing, menyegarkan fikiran2 kita dari segala kepenatan rutinitas, amanah, kerjaan, dlsb. Kalo bahasa populisnya-rekreasi dah. Nah, pastinya menyenangkanlah ya..

Yak, rihlah pastinya macem2 dung, dari tempat, jenis, sampe tujuan. Tapi, sejatinya rihlah-yang kita lakukan adalah rihlah menuju ALLAH ‘azza wa jalla.
Perjalanan kita menuju Allah SWT ibarat Grafik dinamis, tidak lurus, namun bergelombang, tapi terus naik bergerak keatas. ada kumpulan titik2 yang terhubung membentuk garis grafik tersebut, lalu ada titik kulminasinya (bahasa matematikanya: titik maximum or minimum, nah LOo?) yang menandakan bahwa ada perubahan gradient grafik tersebut. (wiss, ribet banget, yooo kayak ngono kui lah..)

Nah, pun ibarat kita melakukan perjalanan, missal nih JOGJA –JAKARTA, naek kereta api dari stasiun Tugu Jogja sampe Stasiun Gambir. Pastinya ketika ketika kita pergi ke Jakarta, kita akan beberapa kali berhenti pada banyak yang namanya: STASIUN. Begitu pulalah dalam kehidupan kita. Perjalanan panjang ini akan amat sangat melelahkan ketika kita teruus berjalan tanpa henti. Karenanya dibutuhkan lah stasiun pemberhentian dalam hidup menuju Allah Swt.

Apa aja stasiun tersebut?

1) STASIUN 1: Mengenal kekurangan diri

Setiap kita pasti memiliki kekurangan diri, karena jelas, tidak ada manusia yang sempurna-yang terbebas dari kesalahan, kecuali Rasulullah saw. Disadari tidak disadari, Seringnya kita terlalu sibuk dengan kesalahan yang dilakukan oleh orang lain, mengkritisi apa yang dilakukan oleh orang lain. Masih bagus kalau kita memberikan nasihat kepadanya, yang ada bahkan kita malah menghina dan mencela apa yang menjadi kekurangannya. Namun, sudahkah kita melihat pribadi kita sendiri?
Sesungguhnya, barang siapa yang mengenal kekurangan dirinya, niscaya ia tidak akan sempat mengenal kekurangan orang lain.
Dengan seseorang yang mengenal kekurangan pibadi, niscaya pula, kita akan semakin bersyukur dan semakin dekat kepada allah, karena, DIAlah yang menciptakan diri ini.

2) STASIUN 2: Taubat nasuha.

wahai, orang-orang yang beriman!
Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (taubat nasuha), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai….”

(Qs. At-Tahrim 8)

Hayooo….. sudahkah kita bertaubat hari ini? Bahkan Rasululllah pun-yang ma’shum, terbebas dari kesalahan, ‘masih’ beristighfar kepada Allah minimal 100 x perhari… sedang kita? Hm,hm,hmmm… astaghfirullahal’adhim… semoga kita senantiasa diingatkan akan kesalahan2 yang kita lakukan dalam sehari-harinya.
namun, jika kita sudah merasa selalu bertaubat, maka, yang perlu kita cermati adalah, Taubat jenis apakah yang kita lakukan selama ini?

TAUBAT NASUHA-kah….?

Atau…

TAUBAT SAMBAL …?

Btw, kenapa dikatakan taubat sambal ya??
Begini kawan2,
Coba deh, bayangin, kalo kita makan sambal, dan buannyak sambalnya, apa yg bakal kita rasain??
Kepedesan bukan?? Nah, tapi pedes2 gitu, ketika kala berikutnya, kita masih tetep pengen sambel lagi, lagi dan teruss, …. Begitu seterusnya. Padahal kita tahu sambal itu pedas, tapi kita masih tetap ingin sambal lagi. Sambal dan pedas membuat kita semakin ingin lagi dan lagi…
Nah, Begitu pula dengan maksiat dan taubat, kita tau, kita sadar, kalo suatu perbuatan itu salah, ok, kita menyadari itu dan ‘menyesal’, tapi kemudian kita masih teruuuuss kembali melakukan maksiatnya.. astaghfirullah..
Inilah yang dinamakan an-nafsu al-lawwamah (jiwa yang selalu menyesal, masih mudah dikalahkan oleh hawa nafsu).


Lalu, ada Taubat nasuha, ya, inilah taubat yang sebenarnya dan seharusnya.. ketika kita menyadari-lalu menyesali kesalahan yang telah kita buat-maka seharusnya kita berupaya sekuat-kuatnya untuk tidak mengulangi kesalahan/dosa itu lagi. Ketika kita mampu menahan nafsu kita untuk bermaksiat dikala setan menggoda, serta seketika mengalihkan diri kita kepada aktivitas kebaikan karena takut kepada Allah dan menyadari pengawasanNya, maka inilah yang disebut sebagai an-nafs al-muthmainnah (nafsu yang tenang, yang sudah tunduk dalam ketaatan dan ma’rifah kepada Allah swt).

Namun apa daya, setan masih ada, ia terus menggoda kita untuk kembali terperangkap pada lubang perangkapnya.. hufhh, hasya allah. Karenanya, kita harus senantiasa memohon perlindungan dari Allah..

Ya allah, lindungilah kami dari cerdiknya godaan syaitan yang menggoda, serta berilah kami kekuatan untuk menjaga diri kami dari maksiat saat sendiri maupun ramai. .amin.

Hanya hamba-hamba Allah yang IKHLAS-lah yang hanya bisa terlindung dari godaan setan…
Pertanyaan sekarang.. sudahkah kita menjadi hamba yang ikhlas??
..mari perbaharui keikhlasan kita dalam beramal, hanya untuk agar Allah ridho kepada kita.

“ dan barang siapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dan barang siapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakannya untuk (kesulitan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
(Qs. An-nisaa’ 110-111)



“wahai, orang-orang yang beriman!
Bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (taubat nasuha), mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan sebelah kanan mereka, sambil berkata, ‘ Ya Tuhan kami,sempurnakanlah untuk kami cahaya kami, dan ampunilah kami; Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu’.”
(Qs. At-Tahrim 8)



Allahu’alam bishshowwab.

To be continued..

opening..

alhamdulillah..

akhirnya blog ini lahir. semoga bisa menjadi sarana berbagi ilmu, hikmah, mimpi, semangat, tadzkiroh untuk kita semua, untuk mendekatkan diri kita pada Allah swt, sehingga mampu berdampak nyata pada implementasi ketaatan kita menuju (kembali) kepada peradaban islam. Allahu akbar!