Kamis, 01 Maret 2012

Just Story #2 : March, 1st. 2012

Hm... mulai dari mana ya...

Di suatu sekolah,sekolah TK, dan lebih terasa seperti SD Sekolah Alam, lagi-lagi, aku seperti diperbantukan mengajar disana. Suatu ketika aku ingin ke belakang. Dan sebelumnya aku memang pernah berada di scene ini sebelumnya. Jadi aku lumayan tau dimana letak kamar kecil. Selepas aku ke belakang, aku hendak kembali ke kelas, tiba-tiba setting persis seperti SMA ku di kota asalku. Dan status ku berubah menjadi seorang murid biasa yang hendak kembali ke kelas dari izin ke belakang.

Sekembalinya aku dari kamar kecul, di koridor kelas, aku melihat “sekelompok” akhwat-akhwat bergamis (saat itu aku mendefenisikan mereka sebagai mba-mba HTI). Sebagian di antara mereka aku kenal, kenal saat di bangku kuliah. (ceritanya aku sedang pergi ke masa lalu, maybe ^^). Mereka masing-masing keluar dari kelas seperti usai mempromosikan/mensosialisasikan sesuatu. yah, aku hanya bergumam dalam hati. Dan meneruskan langkahku ke kelas. Disana ternyata sudah ada guru PPL yang masuk ke kelas dan memberikan semacam test kecil (pre test), aduh aku telat lagi. Aku bergegas masuk ke kelas. Padahal aku dan dia awalnya adalah sama-sama guru yang diperbantukan sebelum aku ke kamar kecil tadi. Tapi sekembalinya aku dari kamar kecil, kondisi berubah. Yah, aku memainkan peranku saja sebagai seorang murid. Saat aku masuk, ia hanya bertanya: “kok telat? Dari mana?”. Ku jawab saja apa adanya, “dari belakang pak...”, meskipun aku menjawab dengan agak canggung, lha wong sebenarnya kami partner. Tapi saat itu ia memang tak mengenaliku sebagai partner guru sebelumnya. Yak, aku langsung diberikan soal test, dan aku bergegas menjawabnya, karena teman-teman yang lain sudah pada mengumpulkan. Tiba-tiba saat hendak mengerjakan, setting berubah menjadi kamar kosku. Hehheh...^^

Yah, disana, di kosku, ternyata guru PPLku tinggal sekos denganku. What??? Heeeh, kok bisa?? Aku juga gak tau, kamarnya berada di kamar paling pojok di lantai 2. Hufh, entah kenapa aku jadi ingat komik yang pernah aku baca waktu SMP, komik Merry Go Round, tuh komik ceritanya juga tentang guru yang tinggal serumah dengan salah satu muridnya yang perempuan. Jangan tanya ‘kenapa’ lagi, aku juga ga tau. Dia jarang keluar, nampaknya. karena tangga turun naik ada di sebelah kanan kamarku, sedangkan kamarnya berada di sebelah kiri kamarku, selang 1 kamar. Seharusnya kalau dia lalu lalang, aku mengetahuinya. Aku hanya menduga saja, kalau di kamarnya ada tangga rahasia untuk turun ke bawah. Jadi ga perlu lalu lalang melewati kamar2, yang notabene kamar perempuan. Huffh, aku sih bersyukur saja kalau memang begitu.

Tiba-tiba saat di koridor kost kami bertemu, aku jadi ingat, aku belum mengerjakan testnya, saat itu ia hendak membahas jawabannya, aku langsung jawab lisan saat itu. Dan anehnya, kok ia membahas di kost ya, tepatnya di depan kamar, jadi ternyata temen kost tepat di sebelahku pun juga jadi ikut membahas.. seolah kamar-kamar kost ini adalah gabungan kelas2...huuffh, sudah ah, aku ga mau bertanya-tanya lagi. Aku langsung saja menjawab pertanyaan yang secara lisan di sebutkan olehnya, dan ada satu pertanyaan yang aku ingat: “hewan apa yang memiliki makna “kekhawatiran”?” aku spontan jawab dari dalam kamarku: “PROTOZOAA..!” .”Benaaar!” kata guru ku itu. Haha, aku juga ga tau kenapa aku bisa jawab itu, beneran! Seolah hewan itu lah yang memang punya makna itu.

Lalu...
Saat hendak menjawab pertanyaan berikutnya, saat aku sambi dengan beres-beres kamarku, tiba-tiba, di depan pintu yakni di sisi sebelah kanan pintu, aku menemukan sepasang kaki berdiri, seperti bersembunyi dan hendak mengagetkanku. Sontak aku pun kaget, seketika aku selesai menyapu pandangan, dari kaki sampai ke kepalanya. Aku mendapati Ia bukan orang yang “biasa” menyambangi rumahku (baca: kost-ku), bahkan orang yang sama sekali aku tidak terlalu dekat dengannya. Ia salah satu senior waktu aku masih aktif di salah satu sayap kepanduan akhwat. Ia datang, mengagetkanku, dengan tingkah agak konyol. Padahal biasanya ga sekonyol ini. Yah, aku hanya kaget saja, karena kamarku masih berantakan, habis “dipakai” lembur studio yang belum selesai. Saat itu pun aku juga bangun terlambat, jadi kondisi ku pun juga masih berantakan. Yah, tapi aku apa adanya saja, aku tak peduli mau berantakan atau tidak berantakan, wong kamarnya masih dalam “pemakaian aktif”, wajar kalau berantakan. :D

Ia memasuki kamarku dan bertanya-tanya beberapa hal, aku jawab dengan santai, meskipun aku lupa hal-hal apa yang ia tanyakan. Hanya saja, saat itu aku berfikir, ni orang kemungkinan besar sedang memata-matai, biasa, sidak-inspeksi dadakan. Melihat bagaimana diri kita dan rumah kita dalam keseharian. Biasanya sidak ini dilakukan ketika ada seseorang yang memang hendak mencari “data” kita. Huh, aku tak mau mikir banyak. Biarkan saja.. (Hoho,hati2 kalau temanmu yang tiba2 sidak ke kost/rumahmu, barangkali ia sedang mencari "data" tentangmu... ^^v)

Lalu, saat aku masih beres-beres dan berbincang dengannya, tiba-tiba, sekelompok akhwat datang dari atas genteng, berjalan di atas genteng. Mereka teman-temanku! Teman-teman di kampus. Hey, tapi subuh-subuh menjelang pagi ini apa yang mereka lakukan? Lalu tiba-tiba segerombolan akhwat-akhwat lainnya bermunculan, tapi mereka terbang.... mereka bukan malaikat kok, tenang, mereka tak punya sayap, tapi mereka terbang dengan menggunakan alat. Alat sederhana, tapi bagiku itu sungguh canggih. Entahlah bagaimana mereka membuat alat itu. Aku hanya berfikir, apa ini masa depan. Hah. Lalu....Apa yang mereka lakukan? Yap, mereka sedang menyebarkan sebuah selebaran syiar yang dibuat dengan sangat cantik, di sematkan pula sebungkus permen dan snek ringan, lalu mereka sebarkan random di atas kampung, sambil terbang. Subhanallah... menurutku indaah sekali. Yah, dari kabar yang kudengar sebelumnya, memang akan ada launching Hari Muslimah seDunia... tapi tak ku sangka mereka meyiarkannya dengan “terbang”. Wah..wah,.. :D

Dan, aku kedapatan 1 paket snek yang disebarkan oleh mereka.. senangnya,.. aku ingin ikut mereka, ingin ikut terbang juga, hehe.. , tapi, yaa aku tak kebagian alat. Yah, aku melakukan apa yang bisa ku lakukan. Aku syiarkan saja sepaket snek yang ku dapat itu ke orang-orang sekitarku. Entah kenapa aku melangkahkan kakiku untuk pertama menemui guruku itu tadi. Ya, kakiku bergegas ke kantor/ruang kerja guruku. Sesampai disana, aku jadi sedikit canggung, dan aku bertanya: “puasa ga pak?” ealah, ternyata beliau bertanya hal yang sama padaku:” lagi puasa ga?”. Dia pun sedang makan rupanya dan hendak menawariku makan juga. hoho, jadi kikuk. Karena aku tidak ingin memperlakukan dan diperlakukan spesial (dasar G.R.), kebetulan di sampingnya ada sekelompok pegawai perempuan berseragam (beragam umur, ada yang ibu-ibu ada yang bukan ibu-ibu, lantas? Maksudnya mba-mba belum menikaaah), seperti pegawai kantor atau malah restoran. Jadi ya... ku berikan saja snek itu ke mereka, sambi mensyiarkan “Launching Hari Muslimah se-Dunia” :D. “Bagi-bagi ya kuenya dengan yang lainnya....“ ceriaku. Yap, aku langsung bergegas pergi ke tempat yang lain, meninggalkan mereka. Meskipun aku tetap berharap, guruku itu bisa memakan snekku. Ups.. hehe.. ^^

.........................


Sampai di saat aku pergi meninggalkan tempat itu pun, aku tidak tau, siapa nama laki-laki itu (baca: guru). Tapi, yang pasti, aku masih ingat wajahnya, wajah yang belum pernah ku temui sebelumnya di dunia sebenarnya. :)

Lagi-lagi.... it’s just story.. :D